GOWA, UJUNGJARI.COM — Rencana pengembangan kualitas SDM masyarakat Gowa terus dilakukan Pemkab Gowa. Hal itu ditandai dengan dihelatnya kerjasama antara Pemkab Gowa dengan pihak Rektorat UIN Makassar.
Kerjasama ini adalah perpanjangan kolaborasi dari program Rumah Tahfidz yang didirikan Pemkab Gowa di Limbung, Kecamatan Bajeng. Rumah Tahfidz tersebut sudah berdiri dan bangunannya sudah selesai, sisa perekrutan santrinya yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keberadaan Rumah Tahfidz ini pun berangkaian dengan program Investasi SDM Seperempat Abad yang telah dijalankan Pemkab Gowa selama 10 tahun berjalan.
Rencana kerjasama pengelolaan Rumah Tahfidz antara Pemkab Gowa dengan UIN Alauddin Makassar kini sudah memasuki tahap perampungan dan akan dilaksanakan bersamaan dengan dimulainya kalender akademik TA 2022 UIN Alauddin Makassar.
Hal ini dikatakan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat melakukan kunjungan ke UIN Alauddin bersama Tim Rumah Tahfidz Pemkab Gowa, Senin (4/7) siang. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan.
” Kemarin saya mengajak Pak Rektor untuk langsung melihat Rumah Tahfidz kita yang Insha Allah tahun ini akan rampung. Kita sudah ketemu terkait konsep. Dan sekarang sisa membahas dengan menindaklanjutinya bersama tim teknis,” papar Adnan.
Dikatakannya, tim teknis ini akan membahas terkait pelaksanaan di lapangan. Hal ini dikarenakan telah terjadi kesepakatan antara Pemkab Gowa dengan UIN Alauddin Makassar tentang grand design program yang akan dijalankan.
“Program ini merupakan program pertama di Provinsi Sulawesi Selatan. Kita juga sepakat dengan Pak Rektor mudah-mudahan dapat sejalan tidak mengganggu kalender akademik dari UIN sehingga tahun ini kita sudah bisa melakukan perekrutan santri,” kata Bupati Gowa.
Dipaparkan Adnan, implementasi program Rumah Tahfidz ini merupakan salah satu program prioritas Kabupaten Gowa di bidang keagamaan dan pendidikan, dalam hal peningkatan SDM.
“Jadi, dengan program kerjasama ini, setiap santri yang menyelesaikan studi di Rumah Tahfidz, juga akan mendapatkan gelar sarjana dari UIN Alauddin. Ditambah dengan Program satu desa satu sarjana, nantinya setiap tahun akan ada 334 sarjana baru di Kabupaten Gowa,” kata Adnan.
Sementara itu Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhanis mengatakan bahwa konsep kerjasama ini sudah sangat detail dan konkrit. Nantinya, santri yang belajar di Rumah Tahfidz juga akan menjadi mahasiswa di UIN Alauddin.
“Jadi, bukan hanya menghafal kitab suci Alquran dengan baik, tapi dengan ajaran-ajaran yang sangat inklusif sehingga dapat menjadi sarjana yang dibutuhkan oleh negara. Itulah yang kita bicarakan dalam kerjasama ini,” kata Prof Hamdan Juhanis.
Sebelumnya Rektor UIN Alauddin juga telah mengunjungi Rumah Tahfidz bersama tim dan menyatakan sangat terkesan serta bersedia untuk mendukung program integrasi mahasantri ini.
“Saya pikir jika bisa terjalin kerjasama ini akan menjadi sebuah pilot project dan juga menjadi destinasi wisata religi di kemudian hari. Kami dari UIN Alauddin sudah menyiapkan langkah-langkah dalam proses penerimaan santri dan santriwati baru di tahun pertama,” kata Prof Hamdan Juhanis.
Dikatakannya, peserta program Rumah Tahfidz yang merupakan prioritas satu Hafidz satu desa/kelurahan ini nantinya akan direkrut dari desa masing-masing dengan kualifikasi yang telah disepakati oleh Pemkab Gowa dan UIN Alauddin Makassar serta sepenuhnya dibiayai dari dana desa asal santri tersebut. –