MAKALE, UJUNGJARI–Lomba musik bambu rangkaian HUT Bhayangkara ke-76, dihelat di area pasar seni Makale, Jumat (1/7) kemarin, di ikuti 15 peserta.

Empat kabupaten Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa mengutus pemusik bambu andalan.
Namun siapa sangka, 4 Tim dari Mamasa Sulbar yang dikenal dengan koreo seni berhasil kampiun mengungguli tuan rumah dan kabupaten tetangga lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain Sanggar Seni Tusan Mamasa juara satu  dengan perolehan nilai 86,80, juga Sanggar Seni Wai Sapalelean, juara dua  dengan total nilai 82,30.

Demikian pula sanggar seni Bukit Indah Dama-Dama juara tiga, dengan totol nilai 81,70, dan sanggar seni Oratsio dengan Nilai 81,20.

Menarik dari lomba musik bambu Toraya Mala’bi panitia menyiapkan dua unit sepeda motor doorprose sumbangan dari sponsorship Yayasan Rumah Sakit Sinar Kasih dan Toko Sejahterah Makale.

Dua peserta yang beruntung mendapatkan doorprise motor kelompok musik bambu SDN 130 Tokesan Sanggalla’ Selatan, dan Sanggar Seni Tusan Mamasa.

Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, saat buka lomba katakan,

menyambut baik dan apresiasi kinerja Kapolres Tana Toraja menggagas event tersebut.

Kata Teofilus,  musik bambu merupakan musik tradisional Tana Toraja harus dilestarikan dan dikembangkan dalam dunia seni. Apalagi menumbuhkan pariwisata Tana Toraja.

Senada dengan Ketua KBPP Polri Sulawesi Selatan, Ilham Arif Sirajuddin, mengajak masyarakat mengambil bagian melestarikan musik bambu sebagai musik tradisional.

Musik bambu tradisional harus terus dikembangkan menjaga kelestarian musik-musik tradisional, singkat Ilham Arif Sirajuddin.

Sebelumnya Ketua Panitia, Erni Yetti Riman melaporkan lomba musik bambu rangkaian HUT ke 76 Bayangkara tujuan menjaga kelestarian musik bambu, serta meningkatkan kearifan lokal.

Beda dengan Kapolres Tana Toraja, AKBP Juara Silalahi, lomba musik bambu dan lari 10 K Toraya Mala’bi mendukung peningkatan ekonomi dengan banyaknya peserta masuk ke Tana Toraja. (agus)