MAKASSAR,UJUNGJARI.COM--Sejumlah kepala sekolah di Makassar merespons positif kerja sama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar dengan Dinas Pendidikan Makassar terkait program One Student One Sport (satu siswa satu cabang olahraga). Mereka menganggap program ini menjadi solusi bagi sekolah yang kekurangan guru olahraga.

“Ini ide KONI Makassar yang sangat brilian dan membantu sekolah yang masih terbatas guru olahraganya. Dengan program ini atlet dan pelatih olahraga bisa mengajar di sekolah,” kata Djusman, Kepala SD Minasa Upa Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengatakan selain membantu mengatasi keterbasan guru olahraga, program ini juga mengarahkan potensi dan bakat olahraga anak didik. Selama ini, kata dia, banyak bakat olahraga anak didik yang tidak tersalurkan secara baik karena pola pembinaan di sekolah kurang maksimal.

“Alhamdulillah KONI Makassar menjawab kegelisahan sekolah dalam mengarahkan bakat olahraga anak didik,” katanya.

RESPONS POSITIF. Sejumlah kepala sekolah di Makassar menghadiri penandatanganan MoU One Student One Sport di Balai Jenderal M Jusuf, Jumat (1/7)

Hal sama disampaikan Azis Karim, Kepala SD Baraya. Ia berharap program one student one sport sangat memotivasi siswa dalam mengembangkan bakatnya di bidang olahraga.

“Kami kepala sekolah sangat mengapresiasi program yang digagas KONI Makassar ini. Mudah-mudahan berjalan maksimal agar potensi bakat anak-anak didik bisa tersalurkan,” katanya.

Kerja sama pengembangan one student one sport dilakukan Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto DB dengan Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyidin Mustakim di Balai Jenderal M Jusuf, Jumat, 1 Juli 2022. Penandatanganan kerja sama ini dihadiri sejumlah kepala sekolah dan guru olahraga di Makassar. Para ketua pengurus cabang olahraga di Makassar juga hadir.

Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto mengatakan program ini merupakan bagian dari komitmen KONI dalam mencetak atlet-atlet sejak dini. Sekolah menurut dia merupakan gudang atlet junior yang perlu dipetakan dan dikembangkan potensinya sesuai cabang olahraga yang diminatinya.

“Sekolah nanti yang memetakan kecenderungan siswanya pada cabang olahraga tertentu lalu KONI dan pengurus cabang olahraga datang ke sekolah memberi latihan dan bimbingan,” kata Ahmad Susanto.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyidin mengatakan program one student one sport ini sangat urgen dalam pengembangan pendidikan di Makassar. Alasannya, program ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari konsep 18 revolusi pendidikan yang telah dicanangkan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

“Terima kasih KONI Makassar karena sudah bersinergi mewujudkan revolusi pendidikan Makassar. Kalau tidak ada program ini, tentu revolusi pendidikan di Makassar tidak akan berjalan maksimal,” kata Muhyidin. (pap)