GOWA, UJUNGJARI.COM — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gowa diminta mampu menciptakan situasi yang aman kondusif, damai dan tentram di wilayah Kabupaten Gowa.
Hal ini disampaikan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat mengukuhkan pengurus FKUB Gowa serta membuka rapat kerja FKUB yang dirangkaikan dialog ASN dan pemuda lintas agama penguatan moderasi beragama di Planet Beckham Kecamatan Pallangga, Selasa (21/6) siang.
Dihadapan para pengurus FKUB tersebut, Adnan mengatakan kedamaian dan ketentraman khususnya antar umat beragama di suatu daerah sangat dibutuhkan. Karena salah satu kemajuan suatu daerah juga sangat ditentukan dari keamanan, ketentraman dan kedamaiannya.
“Peran FKUB sangat penting untuk menciptakan kedamaian dan ketentraman. Dan kuncinya cuma satu yaitu toleransi. Berdiri sesuai prinsip dan keyakinan masing-masing dan tidak saling mengganggu antara satu dengan yang lain. Perkuatlah toleransi itu,” kata Adnan.
Bupati Gowa pun meminta raker FKUB ini bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi dan program kerja yang dapat menciptakan kedamaian dan ketentraman bagi masyarakat dan umat beragama di Kabupaten Gowa.
“Jika ada suatu permasalahan mari duduk bersama, diskusikan untuk menyelesaikannya dengan baik. Karena persoalan harus diselesaikan dengan kondisi kepala dingin,” paparnya.
Adnan juga mengajak FKUB berkontribusi membangun daerah Kabupaten Gowa yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kontribusi ini bisa dilakukan oleh siapa saja.
“Berkontribusi untuk pembangunan daerah tidak melihat dari latar belakang dan derajat sosial seseorang. Semua bisa berkontribusi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gowa yang kita cintai ini,” ujarnya.
Ketua FKUB Kabupaten Gowa Ahmad Muhajir mengatakan pelaksanaan dialog moderasi beragama ini dalam rangka untuk membangun kebersamaan dan kedamaian khususnya di antara umat beragama di Kabupaten Gowa.
Mantan Kakan Kemenag Gowa ini mengatakan raker FKUB ini diisi pula beberapa materi diantaranya tentang radilkalisme dan intoleran, dan bagaimana memelihara NKRI dan kebhinekaan serta penguatan moderasi beragama.
“Pelaksanaan moderasi beragama ini dalam rangka untuk bagaimana kebersamaan dan kedamaian serta memahami perbedaan di antara kita, baik agama maupun organisasi. Perbedaan itu adalah rahmat dan sunnatullah,” imbuh Ahmad Muhajir.-