UJUNGJARI.COM — Turut berduka cita sedalam dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullah, Bapak H. Andi. Rudiyanto Asapa, SH. Semoga almarhum khusnul khotimah.
Kepergian Pak Rudy demikian biasa almarhum kami menyapanya, ibarat kehilangan seorang anggota keluarga karena kedekatan dan kehangatannya kepada semua orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pak Rudy seorang berjasa bagi Sulawesi Selatan. Dedikasi dan kecintaannya terhadap rakyat bawah terutama di Sulsel, terlihat dari kiprahnya ketika memimpin LBH Makassar.
Kepedulian dan keberpihakannya terhadap penindasan kaum lemah dan miskin di masa pemerintahan orde baru sangat terasa. Ketika semua dibungkam pada masa orde baru, Pak Rudy sebagai Ketua LBH sekaligus pengacara pada masa itu, menjadi kantong dan corong aspirasi rakyat dalam menyuarakan penegakan hukum serta nilai nilai demokrasi Pancasila.
Rudy Asapa seorang nasionalis tulen, dia pengagum sosok Bung Karno.
Dari padanya kami semua banyak belajar tentang demokrasi. Pak Rudy menunjukkan empatinya kepada PDI Pimpinan Ibu Megawati saat terjadi peristiwa Kudatuli, bersama rekan rekan pengacaranya, Asmar Oemar Saleh, SH, Abraham Samad, SH, Tajuddin Rahman, SH, Abustan, SH, membaur dengan mahasiswa turun ke jalan pada gerakan Reformasi tahun 1998 untuk menumbangkan rezim orde baru pimpinan Soeharto.
Pak Rudy seorang yang sangat terbuka dan egaliter. Kantornya di Jalan Andi Mappanyukki tak pernah sepi dari jurnalis jurnalis muda era 90an.
Saya dan beberapa teman, sebut saja Andi Suruji, Mulawarman, Muannas, Dahlan Dhahi, Tomi Lebang, Kiblat Said, Herman Hafsah, Zaenal Dalle, Upi Asmaradhana, Anno Suparno dan Akbar Endra, menjadikan kantor Pak Rudi sebagai “rumah bersama,” ruang diskusi segala topik dari lokal hingga nasional.
Pak Rudy tidak pernah mengeluh apalagi merasa terganggu dengan kehadiran kami. Dia amat sabar menjamu tamu tamu tak diundang itu.
Tetapi seorang Pak Rudy sejatinya tak pernah ramah kepada mereka yang berlaku sewenang wenang dan tidak adil.
Itulah sosok Andi Rudiyanto Asapa yang kami kenal.
Beliau amat baik, halus tutur kata dengan budi pekerti yang baik. Wajahnya enteng melempar sedekah senyum diantara kepulasan asap rokok kereteknya.
Selamat jalan Rudiyanto Asapa. Semoga husnul khotimah.
(Husain Abdullah)