GOWA, UJUNGJARI.COM — Gegara air sungai Lemoa di Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulsel, meluap sekira pukul 15.00 Wita, Kamis (26/5/2022) tadi, masyarakat yang bermukim di wilayah Tanakaraeng dan Pattallikang sempat was-was.
Pasalnya, hujan yang turun selama dua hari berturut-turut membuat volume air dari arah hulu Kecamatan Bungaya mengalir deras ke sungai Lemoa di Kecamatan Manuju. Hasilnya, air sungai Lemoa meluap hingga satu meter di atas plat lantai jembatan Lemoa. Sepanjang kurang lebih 20 meter air limpahan dengan arus deras menghantam sisi jembatan dan menutupi lantai jembatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Derasnya arus sungai inipun menghantam pagar pengaman jembatan sisi kanan dan kiri. Pagar pengaman yang teebuat dari besi itu hilang dibawa arus. Selain menyapu pagar pengaman, air sungai juga membawa banyak batang kayu dan ranting ke atas jembatan dan menutupi bibir jembatan hingga ke aspal.
Kondisi kucuran air sungai yang sangat deras ini terjadi tiga jam. Air sungai baru surut pada pukul 17.00 Wita. Warga setempat pun baik dari arah Tanakaraeng maupun dari arah Pattallikang langsung bergerak bergotong rotong membersihkan badan jembatan dan jalan yang tertutupi material batang kayu dan ranting yang terbawa arus dari hulu.
Camat Manuju H Marham Sila yang dikonfirmasi via call WhatsApp, Kamis petang mengatakan jika kondisi jembatan telah aman. Seluruh material sampah bawaan arus sungai sudah dibersihkan bersama para warga setempat.
” Alhamdulillah kendaraan roda dua maupun roda empat sudah bisa melintas. Material sampah bawaan arus sungai sudah kita bersihkan bergotong royong dengan masyarakat setempat. Alhamdulillah juga saat air sungai meluap dan arusnya sangat deras tidak ada warga yang melintas, “kata Camat Manuju.
Terkait meluapnya arus sungai yang membuat pagar pengaman jembatan hilang terbawa arus, menurut Marham, telah dilaporkannya ke Bupati Gowa.
Disebutkannya, jembatan Lemoa ini pernah rusak berat saat longsor besar Dusun Pattiro yang terjadi tiga tahun lalu. Jembatan penghubung antar kecamatan yakni ke Kecamatan Bungaya, Bontolempangang, Biringbulu dan Tompobulu ini merupakan jalur jalan provinsi.
” Kondisi cuaca sekarang kembali ekstrem karena itu saya selaku Pemerintah Kecamatan Manuju mengimbau masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan sebab cuaca kadang buruk, baik berupa hujan deras, angin kencang, luapan sungai hingga kemungkinan tanah longsor bisa terjadi kapan saja, ” kata Marham Sila.
Salah seorang warga yang bermukim dekat jembatan Lemoa, Muh Yunus mengakui jika air sungai Lemoa yang berada di samping rumahnya sempat mengganas deras. Arus deras yang mengalir dari arah hulu menghantam fisik jembatan dan menyeret pagar besi pengaman jembatan.
” Tapi alhamdulillah, air sungai sudah surut kendaraan pun sudah bisa melintas setelah kami semua warga bergotong royong membersihkan material sampah bawaan yang terdampar di atas jalanan, ” kata Muh Yunus yang juga adalah Korwil Disdik Kecamatan Manuju ini.
Terpisah Kepala BPBD Gowa Ikhsan Parawansa yang dihubungi membenarkan jika kondisi cuaca saat ini sedang ekstrem. Ikhsan pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan segala kondisi yang kerap berubah dalam sekejap.
” Kami saat ini pun sementara melakukan patroli ke beberapa titik di wilayah kota Sungguminasa untuk memantau titik-titik banjir yang kerap terjadi bilamana curah hujan tinggi. Kami juga mengimbau masyarakat baik di dataran rendah maupun tinggi untuk selalu waspada, karena curah hujan cukup tinggi sehingga potensi menimbulkan genangan atau banjir, angin kencang hingga tanah longsor, termasuk luapan air sungai, ” kata Ikhsan.
Dikatakan Ikhsan, berdasarkan kondisi data yang dikeluarkan oleh BMKG tercatat intensitas hujan cukup tinggi. Dan salah satu dampaknya yakni air sungai jembatan Lemoa melimpah dan naik ke badan jembatan. Deras arus sungai juga membawa sejumlah batang pohon kecil yang ikut terseret arus yang kemudian menghantam pagar pengaman jembatan dan hilang dibawa arus.
” Jembatan Lemoa sempat tidak bisa dilalui karena luapan deras air sungai, namun Alhamdulillah tadi pada jam lima sore sudah bisa dilalui kembali dengan bantuan masyarakat dan aparat membersihkan kotoran dan sampah bawaan air sungai,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gowa ini.-