ikut bergabung

Inovasi Mega Macca Pangkep Solusi Turunkan Stunting 


FOTO/IST: Inovasi Mega Macca Pangkep solusi cegah stunting diperkenalkan saat penilaian kinerja aksi konvergensi stunting tingkat Sulsel di Makassar.

Sulsel

Inovasi Mega Macca Pangkep Solusi Turunkan Stunting 

PANGKEP, UJUNGJARI.COM — Pemerintah kabupaten Pangkep perkenalkan inovasi Mega Macca saat kegiatan penilaian kinerja aksi konvergensi stunting tingkat provinsi Sulsel tahun 2022, di salah satu hotel di Makassar, Kamis (19/5/22).

Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, Hj. Herlina mengatakan, Mega berarti banyak dan Macca berarti cerdas.

Mega itu akronom dari Messo yang berarti kenyang dan Magala yang makanya sehat. Sementara dan Macca artinya cerda.

Baca Juga

Messo, diharapkan semua balita terpenuhi gizinya. Khususnya anak yang masih dalam kategori 1000 hari kehidupan (HKP).

Magala, setelah Messo terpenuhi gizinya. Sehingga anak diharapkan menjadi sehat. Tidak ada orang yang sehat jika gizi tidak terpenuhi.

Macca, diinginkan ibu menjadi cerdas dalam mengasuh anak. Mulai dari usia balita hingga usia 5 tahun. Bahkan, Seorang ibu harus cerdas mengolah makanan sebelum hamil dan  masa hamil.

“Sembilan bulan pertama dalam kandungan itu menentukan masa depan anak. Jadi, messo harus mulai dalam kandungan, lahir hingga 1000 HPK. Sehingga, dengan Mega Macca kita lahirkan anak yang sehat dan cerdas,” katanya.

Inovasi Mega Macca ini merupakan kolaborasi lintas sektor. Dinas kesehatan, DPMD, Bappalitbangda, Disdukcapil KB, Dinsos, Distan, Disidikbud, Dinas perikanan, Perundistrian, Kemenag serta NGO.

Saat ini kata Hj Herlina, angka stunting Pangkep  14 persen tahun 2020, sementara tahun 2021 turun ke angka 12 persen berdasarkan EPPPGM. Sementara berdasarkan SSGI 34,51 persen turun menjadi 33,1 persen.

Baca Juga :   Wabup Pangkep Bantu Akses Jalan Tembus Empat Kampung

“Kalau menggunakan SSGI kita turun 1 persen lebih. Kalau menggunakan EPPGMI turun 2 persen,” tambahnya.

Selain inovasi Mega Macca, berbagai upaya juga terus dilakukan untuk percepatan penurunan angka stunting.

Lebih menekankan pelaksanaan kegiatan di lapangan. Melibatkan PKK praoktif dalam melaksanakan penanganan stunting.

“Kita juga sudah bentuk  pendamping keluarga di desa. Kita berdayakan agar mereka terlibat dalam penangnan gizi,” terangnya.

Presentasi kegiatan penanganan stunting mulai dari aksi 1 hingga 8 dipaparkan oleh sekretaris DPMD Pangkep Sulfadli dihadapan panelis dan peserta dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.

Mulai dari aksi 1, menetapkan 20 lokus penanganan stunting melaui SK bupati. 20 lokus ini ditetapkan berdasarkan 5 poin kriteria.

Aksi kedua, penyusunan rencana kerja oleh tim penanganan stunting pemkab Pangkep, forkopimda dan pihak terkait.

Aksi ketiga, ikrar bersama percepatan penanganan stunting oleh berbagai pihak. Aksi keempat, penyesuaian dan perbaikan regulasi agar peran desa menjadi ujung tombak dalam penanganan stunting.

dibaca : 70

Laman: 1 2



Komentar Anda
Baca Selengkapnya
Rekomendasi untuk anda ...

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top