GOWA, UJUNGJARI.COM — Nyaris saja nyawa Bakri Dg Nassa (62) melayang. Petani yang tinggal di Dusun Pakkolompo, Desa Borissallo, Kecamatan Parangloe ini berteriak kesakitan sesaat sebuah ular jenia piton dengan ukuran panjang 7 meter menyerangnya tiba-tiba dari arah belakang.

Bakri diserang dan berhasil digigit piton di bagian pinggang dan lengannya. Beruntung teriakannya segera membuat tiga rekannya sigap melumpuhkan ganasnya piton berwarna gelap bermotif lurik krem ini. Ular piton itupun berhasil dimatikan setelah badannya dihujani parang dan ranting kayu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bakri langsung dilarikan ke Puskesmas Parangloe untuk mendapatkan tindakan penyelamatan dari racun bisa piton. Sesaat di puskesmas, Bakri lalu dirujuk ke RS Yapika di Samata untuk membersihkan sisa racun bisa di bekas gigitan piton tersebut. Dan kini, Bakri sudah pulang kerumahnya dalam kondisi membaik, Minggu (15/5/2022).

Bakri diserang piton tersebut diduga karena sarangnya terusik oleh aktivitas korban bersama para rekannya membersihkan lahan milik PT Inhutani yang sudah rimbun menghutan. Pembersihan lahan tersebut dilakukan sekira 30 petani yang dikerahkan berkelompok untuk membuka lahan baru penanaman tanaman baru Inhutani yang terletak di Tanah Kulang, Dusun Pakkolompo, Desa Borisallo tersebut.

Kapolsek Parangloe AKP Mudatsir yang dikonfirmasi BKM, Senin (16/5) siang membenarkan jika kondisi korban gigitan piton sudah membaik.

” Iya, kondisi warga korban ular itu sudah membaik dan sudah ada dirumahnya sejak kemarin. Kami mengimbau seluruh warga yang biasa masuk hutan membersihkan semak dan lahan agar senantiasa berhati-hati dari berbagai bahaya mengancam keselamatan, ” imbau AKP Mudatsir via pesan WhatsAppnya.

Dibeberkannya kronologi serangan piton ke warga tersebut, terjadi Sabtu (14/5) saat korban bersama petani lainnya melakukan pembersihan lahan milik PT Inhutani yang akan melakukan peremajaan pohon yang berada di Tanah Kulang, Dusun Pakkolompo, Desa Borisallo tersebut.

Para petani ini membersihkan lahan semak dengan cara berkelompok dengan dibagi zona dalan kawasan itu.

Korban sendiri berkelompok dengan tiga petani lainnya dan membersihkan titik lahan yang sudah ditentukan. Tiga petani yang se lokasi dengan korban yakni Dg Bella (47), Dg Mansia (43) dan Dg Gau (52). Mereka semua sekampung dengan korban di Dusun Pakkolompo.

” Jadi korban ini melakukan pembersihan lahan bersama rekannya dan konon tidak melihat keberadaan ular piton yang ada di sekitarnya. Kemungkinan karena tempatnya diganggu sehingga piton itu pun menyerang korban dari arah belakang dengan cara menggigit korban pada bagian punggung kanan dan lengan sebelah kanan. Setelah diserang ular besar ini korban lalu berteriak minta tolong kepada rekannya yang ada di sekitar TKP sehingga rekannya yang mendengar teriakannya tersebut menghampiri korban dan berupaya mengamankan korban dari serangan piton yang ganas. Rekan korban berupaya membunuh ular tersebut dengan memukul menggunakan ranting pohon serta memarangi ular pada bagian punggung yang menyebabkan piton itu lemah tidak berdaya. Panjang ular piton tersebut diperkirakan tujuh meter, ” jelas Kapolsek Parangloe.

Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka gigitan sebanyak enam titik dan kondisi robek. Luka-luka itu dijahit sebanyak 10 jahitan. –