JAKARTA, UJUNGJARI.COM – Para pengurus pusat (PP) Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), memberi kado spesial kepada ketua umumnya, Letjen TNI Purn Doni Monardo, yang pada 10 Mei berusia 59 tahun. Kado itu berupa bibit-bibit pohon.

“Tidak mungkinlah kami kasih beliau kado mobil, jam tangan, atau apa…. Sebab yang kami tahu, beliau sangat cinta pohon. Maka, tidak ada hadiah terbaik menurut kami, selain bibit pohon,” ujar Sekjen PP PPAD, Mayjen TNI Purn Komarudin Simanjuntak, Rabu (11/5/2022) di aula Gedung PPAD, Jl Matraman, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejatinya, acara itu hendak dilangsungkan pagi hari, sebelum agenda utama hari ini, yakni penandatangan MoU antara PPAD dengan PT Parigi Aquakultura Prima (PAP).

Akan tetapi, sehubungan berita duka, wafatnya Jenderal TNI Purn Widjojo Soejono, Ketum PPAD Doni Monardo langsung berangkat ke rumah duka. Karena itu, acara syukuran pun diundur pelaksanaannya menjadi seusai MoU.

Bibit-bibit pohon, menurut Komar, selain merupakan hobby Doni Monardo, juga bagian dari pelaksanaan sunah Rasul SAW. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tetumbuhan kemudian burung, manusia, dan hewan ternak memakan buah-buahan dari pohon yang dia tanam kecuali hal tersebut terhitung sedekah baginya” (HR. Bukhari).

Selain ada juga hadits Nabi SAW yang lain, “Meski Besok Mati, Tetaplah Menanam Pohon’. Pesan ini merupakan nasihat para nabi yang tertuang dalam hadis (HR. Bukhari & Ahmad).

Syahdan, acara syukuran ultah Doni pun berlangsung khidmat. Diawali dengan pemotongan kue. “Saya potong kue, tapi tolong jangan ada nyanyian selamat ulang tahun. Kita sedang dalam suasana berkabung atas wafatnya Jenderal Purnawirawan Widjojo Soejono. Pendiri PPAD,” kata Doni.

Dalam sepatah-dua patah katanya, Doni mengatakan, “Ya, hari ini saya 59 tahun lebih sehari. Tapi relatif pensiunan muda, karena baru tahun lalu pensiun,” ujarnya.

Selama berdinas aktif, Doni termasuk perwira yang sangat jarang mendapat pos penugasan di basis. Sejak lulus Akmil hingga penugasan terakhir menjadi Danjen Kopassus (2014 – 2015), 70 persen berada di lapangan, 30 persen di basis.

Belum lagi empat kali penugasannya di satuan Paspampres, hingga terakhir memuncaki karier di satuan itu sebagai Komandan Paspampres (2012- 2014), hidupnya penuh penugasan di lapangan. Nyaris tidak pernah pulang ke rumah.

Tiba kemudian saat ia mendapat penugasan menjadi Pangdam XVI/Pattimura, yang membawahkan teritori Maluku dan Maluku Utara. “Itulah penugasan lapangan yang paling saya nikmati. Jadi saya bisa memanfaatkan untuk improvisasi dan berinovasi serta melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah terluar,” kata Doni.

Tugas berikutnya sebagai Pangdam III/Siliwangi (2017-2018). “Mungkin saya pangdam tercepat, hanya empat-bulan-delapan-hari. Tapi selama itu pula saya praktis tidak pernah pulang ke rumah, karena fokus mengurus Sungai Citarum,” katanya.

Meski hanya 4 bulan 8 hari, tetapi hampir semua anak buahnya merasakan ialah Pangdam “terlama”. Betapa tidak, tiap hari Doni beraktivitas, merancang strategi mengembalikan keharuman Citarum, dalam program Citarum Harum. “Hampir semua anak buah saya di Kodam Siliwangi, karena aktivitas yang sangat padat dan marathon, banyak yang drop fisiknya,” kata Doni sambil tertawa.

Penugasan berikut adalah Sesjen Wantanas, sekaligus anugerah turunnya bitang ketiga menjadi seorang Letnan Jenderal TNI.

“Tapi di Wantanas relatif tidak lama, karena terus merangkap jabatan menjadi Kepala BNPB,” ujarnya seraya menambahkan, “dan di BNPB, seperti kita semua tahu, hari-hari kembali disibukkan mengatasi bencana, baik bencana alam maunun wabah Covid-19.”

Tiba saat pasca purnawirawan, Letjen TNI Purn Kiki Syahnakri menjumpainya. Ketika itu, ia menawarkan Doni posisi sebagai Ketua Umum PPAD, menggantikan dirinya yang sudah dua periode menjabat. Doni tidak serta merta menjawab. Ia minta waktu untuk berkonsultasi dengan banyak pihak, baik teman-teman maupun keluarga.

Tak lama kemudian, Kiki Syahnakri menghubungi lagi. Di situ Doni menganggap, tawaran Kiki serius. Teman-teman yang saya minta pertimbangan juga umumnya mendukung dan mengatkaan bahwa PPAD adalah tugas pengabdian.

“Saya sempat berseloroh, lha memang sebelumnya bukan pengabdian?” kata Doni sambil tertawa.

Syahdan, Munas PPAD 14 – 15 Desember 2021 pun menasbihkan Doni Monardo menjadi Ketua Umum PP PPAD, menggantikan Letjen TNI Purn Kiki Syahnakri. Tak lama, para senior banyak yang menghubunginya. Mereka umumnya berpesan, “Don, bagaimana kamu bsia bantu pensiunan agar lebih sejahtera.”

Itulah yang kemudian memotivasi Doni Monardo untuk menggulirkan program kesejahteraan (prosperity policy) sebagai program utama PPAD di era kepemimpinannya. Ia melengkapi struktur organisasi dengan Bidang Ekonomi dan bidang-bidang lain yang bisa mengakselerasi tujuannya, meningkatkan kesejahteraan purnawirawan TNI-AD.

Doni menyadari, mengubah mind-set purnawirawan TNI-AD dari mind-set prajurit ke mind-set entrepreneurship memang tidak mudah. Karenanya, Doni pun harus melangkah dengan time-line. Termasuk jika memang diperlukan reorganisasi di kepengurusan PPAD, mulai dari pusat sampai ke daerah.

Adanya Musda PPAD di sejumlah provinsi, oleh Doni dinilai sebagai bagian dari program reorganisasi agar PPAD lebih akseleratif. Ia berharap, ketua PPAD provinsi harus memiliki kapasitas dan kemampuan menjalin komunikasi dengan unsur Forkopimda provinsi.

Hal lain yang menjadi angan-angan Doni adalah membangun gedung PPAD yang lebih representative. “Bayangkan, hanya untuk rapat hari ini saja, banyak tamu tidak kebagian tempat parkir.

“Empat-lima tahun lagi saya harap tidak ada purnawirawan yang kesulitan dalam melanjutkan sisa pengabdiannya,” tegas Doni Monardo.

Acara pun ditutup dengan doa, dilanjutkan ramah tamah bersama. Sebagai intermezzo, tim Bidkom PPAD menayangkan video berdurasi 15 menit, berisi ucapan-ucapan selamat ulang tahun dari rekan-rekan Doni Monardo, mulai dari Menko PMK, Muhadjir Effendy, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Dan Kopassus, Mayjen TNI Iwan Setiawan, Pangdam IM Mayjen M Hasan dan teman-teman satu batalyonnya.

Selamat ulang tahun, jenderal! (*)