MALILI,UJUNGJARI.COM–Banyak cara diilakukan pemerintah kabupaten Luwu Timur dalam mengurangi stunting (gizi buruk). Salah satunya melalui penguatan kelembagaan Kampung KB. Kampung KB dianggap sebagai salah satu lembaga yang berkontribusi dalam menekan angka gizi buruk.
Asisten Ekbang Pemkab Luwu Timur, Masdin mengatakan di Luwu Timur hingga saat ini sudah terbentuk 24 kampung KB. Kampung KB ini tersebar di sejumlah desa di beberapa kecamatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemkab Luwu Timur menargetkan pada 2024 mendatang, seluruh desa sudah membentuk kampung KB masing-masing,” kata Masdin saat menghadiri Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB Kabupaten Lutim dalam rangka percepatan penurunan stunting di Aula Sasana Praja Kantor Bupati, Kamis (21/04).
Ia mengatakan prevalensi stunting di Luwu Timur masih tercatat sekitar 19,9% berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI 2021). Sementara target nasional pada tahun 2024 yakni 14 persen.
Ia melanjutkan, komitmen menjadi pilar Pertama dan sangat penting dalam stranas stunting. Untuk itu, seluruh aktor pelaksana mengerahkan upaya terbaiknya dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kedua, kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat desa/kelurahan untuk menurunkan stunting.
“Upaya ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga saja, atau hanya dari unsur pemerintah kabupaten saja. Namun upaya penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah desa/kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan,” ungkapnya. (rd)