ikut bergabung

KPK Kunjungi RSUD Haji, Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Korupsi


Berita

KPK Kunjungi RSUD Haji, Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Korupsi

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Tim Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV KPK-RI melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Makassar, Jumat (1/4).

Kunjungan tersebut untuk mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan korupsi yang selama ini massif dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tim Korsup Satgas Wilayah 4 KPK RI yang melakukan kunjungan adalah
Harun Hidayat, Basuki Haryono, dan
Muh. Muslimin Ikbal. Mereka didampingi langsung tim dari Inspektorat Provinsi Sulsel.

Sebelum melakukan pertemuan dengan manajemen RSUD Haji, mereka melihat secara langsung pelayanan yang diberikan rumah sakit milik Pemprov Sulsel kepada masyarakat.

Sejumlah ruang dipantau. Mulai Instalasi Gawat Darurat (IGD), poliklinik atau rawat jalan, ruang operasi, laboratorium hingga ruang rawat inap.

Plt Direktur Utama RSUD Haji, dr Hj Andi Diamarni Gandhis usai peninjauan mengaku sangat mendukung langkah-langkah KPK dalam melakukan upaya-upaya pencegahan korupsi.

Salah satunya dengan langsung mendatangi instansi/lembaga untuk melakukan sosialisasi edukasi, termasuk mengingatkan bahaya korupsi.

“Kami sangat bersyukur dengan kedatangan tim Korsup Satgas IV KPK ini. Terima kasih sudah membuka wawasan kami soal bahaya korupsi sekaligus memberi arahan langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan,” ungkap Diamarni.

Sementara itu, Harun Hidayat mengatakan kedatangan mereka ke RSUD Haji untuk melaksanakan tugas sebagai Korsup pencegahan korupsi, memberi edukasi untuk merubah pelayanan ke arah yang lebih baik.

Baca Juga :   Personil Satlantas Polres Sidrap Bekali Latja Siswa SPN Batua Materi Pengaturan Lalin dan Pengenalan Tilang

Dia menerangkan, korupsi itu sebagian besar terjadi karena persoalan tidak tahu. Karena itulah, tim dari pencegahan KPK intens turun melakukan edukasi untuk menjelaskan kategori korupsi, langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan seperti apa.

“Korupsi itu sebagian besar karena tidak tahu. Yang ditangkap KPK itu, yang tahu dan keterlaluan dan tidak bisa ditoleransi karena rakus. Padahal sudah diingatkan jauh-jauh hari,” kata Harun.

Dia melanjutkan, ada beberapa agenda yang dilaksanakan KPK untuk membumihanguskan korupsi dari Indonesia. Jangka pendek adalah melakukan penindakan seperti operasi tangkap tangan (OTT), untuk membuat
orang takut berbuat korupsi.

Selanjutnya adalah langkah pencegahan agar orang tidak bisa korupsi. Caranya dengan membuat sistem yang tidak bisa diintervensi bekerja sama dengan lembaga pengawasan seperti Inspektorat.

Yang paling utama, tambah Harun adalah bagaimana melakukan edukasi untuk merubah pola pikir masyarakat agar tidak mau dan tidak berniat untuk korupsi.

dibaca : 91

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top