MAKASSAR, UJUNGJARI.COM–Peringatan Hari Kebudayaan di Makassar Jumat (1/4) hari ini berlangsung semarak. Selain seremoni, keriuhan juga terjadi di seluruh SD dan SMP.
Anak-anak sekolah secara serempak mengenakan baju bodo dan lipa sabbe. Busana tradisional ini menjadi cermin budaya Bugis-Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di balik meriahnya hari kebudayaan, tokoh Makassar, Nasran Mone tetap melontarkan kritik.
Nasran menyebut mestinya momentum hari kebudayaan diubah menjadi hari tradisi. Alasannya nama kebudayaan terlalu universal.
“Akan lebih elegan kalau namanya hari tradisi. Jadi hari itu dipertunjukkan tradisi-tradisi yang ada dan hidup di Makassar,” kata mantan anggota DPRD Kota Makassar itu.
Anggota Dewan Pendidikan Kota Makassar ini juga mengaku menerima keluhan banyak orang tua siswa yang mengeluh mempersiapkan kostum baju bodo bagi anak-anaknya.
“Rata-rata setiap orang tua merogoh koceknya minimal tiga ratus ribu rupiah per orang,” kata pria yang akrab disapa Cak Mon ini.