GOWA, UJUNGJARI.COM — Hingga kini belum diketahui apa penyebab kematian wanita berusia 60 tahun yang ditemukan tanpa busana di rumah panggungnya pada Minggu (27/3) sekira pukul 19.00 Wita di Dusun Bu’rung-bu’rung, Desa Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa.
Sejak dievakuasi tim Inafis dan Dokpol pada pukul 24.00 Wita dan dibawa ke RS Bhayangkara, motif tewasnya wanita uzur berambut ikal seleher dengan tinggi badan sekira 150 ini belum ditahu. Meski para tetangga sekitar rumah korban saling duga ada hal tidak beres menimpa Nya’nya yang selama bertahun-tahun tinggal sendirian di rumahnya. Nya’nya juga diketahui belum pernah menikah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mayat Nya’nya ditemukan pertama kali oleh tetangganya bernama Usman Dg Nora (65) yang tetiba datang ke rumah korban malam itu hendak membawakan makanan.
Menurut keterangan Usman Dg Nora kepada Kepolisian, saat datang ke rumah korban membawa makanan, Usman sempat memanggil korban berkali-kali namun karena tidak ada sahutan dari dalam rumah akhirnya Usman naik tangga dan masuk ke rumah korban. Sesaat masuk, Usman mengaku melihat korban terbaring tertelungkup di lantai papan dan tak bergerak sama sekali.
Karena kuatir terjadi apa-apa, akhirnya Usman berlari ke kantor Pospol di depan gang melaporkan temuannya itu. Selanjutnya anggota Polsubsektor langsung ke TKP yang jaraknya hanya kurang lebih 70 meter. Tiba di TKP, petugas lalu memasang police line agar tidak ada warga yang masuk ke rumah sebelum tim Inafis dan Dokpol tiba.
Kapolsubsektor Pattallassang Iptu Abd Rasyid yang dikonfirmasi ujungjari.com, Senin (28/3) siang membenarkan kasus temuan mayat di dalam rumah panggung yang berada di kantor Polsubsektor.
” Iya, mayat korban yang bernama Dg Sanga alias Nya’nya ini langsung dievakuasi oleh tim Dokpol Polres Gowa Polda Sulsel dan mayatnya langsung dibawah ke RS Bhayangkara untuk proses pemeriksaan selanjutnya sekira pukul 24.00 Wita. Dari data yang kami peroleh dari para tetangga dan keluarga korban disebutkan jika korban ini mengalami penyakit asma bahkan terindikasi ada gangguan kejiwaan. Ditubuhnya tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun untuk mengetahui lebih jelas apa penyebab kematiannya, kami masih menunggu hasil lab forensik, ” jelas Iptu Abd Rasyid.
Dari data yang dihimpun di lokasi kejadian dan pihak keluarga korban diketahui jika Nya’nya sudah lama hidup sendirian di atas rumah panggungnya. Oleh warga setempat korban jarang berkeliaran di sekitaran rumahnya. Namun seorang tetangganya bernama Kaimal mengaku sempat melihat korban ada di sekitar rumah warga dekat kantor Polsubsektor Pattallassang pada hari Sabtu sekira pukul 16.30 Wita sehari sebelum ditemukan meninggal dunia di rumahnya.
” Jadi korban ini hidup sendirian di rumah panggungnya. Rumah panggungnya ini berlantai papan dan berdinding serta beratap seng. Rumah korban tanpa pintu. Saat korban ditemukan, posisinya dalam keadaan terbaring telungkup menghadap ke barat dan kedua kakinya terlipat kedepan. Bahkan korban tanpa busana. Dari keterangan pihak keluarga korban mengalami kelainan jiwa dan menderita penyakit asma, ” beber Iptu Abd Rasyid.
Malam itu, tambah Kapolsubsektor Pattallassang, sesaat tiba di TKP, tim Inafis dan Dokpol langsung melakukan pemeriksaan jasad korban dan olah TKP.
” Untuk mengetahui apa motif kematian korban kami masih menunggu hasil forensik Kepolisian. Pihak Kepolisian juga masih mendalami kasus ini,” kata Iptu Abd Rasyid.
Sementara itu dari sejumlah warga setempat diketahui bahwa korban menurut keluarganya memang berkeinginan hidup sendirian. Karena itu dia memilih tinggal sendiri di rumah panggung yang sudah bertahun-tahun didiaminya.
” Keluarga Nya’nya kadang datang menjemput korban untuk melakukan pembersihan diri pada korban seperti dibawa untuk mandi dan pakai sampo agar tidak kumal. Jadi kadang memang korban dijemput dibawa ke Tombolo di wilayah kota Sungguminasa ke rumah keluarganya untuk bersih-bersih kemudian dibawa lagi ke rumah panggungnya atas permintaan Nya’nya, ” kata Hambali Dg Situju, Kadus Sangnging-sangnging, Desa Pattallassang yang langsung ke TKP bersama warga dan aparat Kepolisian begitu ada laporan temuan mayat Nya’nya.
Dikatakan Hambali, yang ditahu dari pihak keluarga korban bahwa korban memang tergolong memiliki IQ rendah, bukan gangguan kejiwaan. Hanya saja warga sekitarnya mengklaimnya gangguan jiwa karena perilaku korban beda dengan warga normal.lainnya.
” Kita serahkan saja semuanya ke pihak Kepolisian apa penyebab kematian korban. Dan kita juga serahkan ke pihak keluarga korban apa keinginan mereka dalam penanganan kematian korban ini,” kata Hambali Dg Situju, dihubungi sekira pukul 16.00 Wita, Senin (28/3/2022).-