BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Diantara para tamu undangan Hari Jadi Bone, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf tampak mencolok karena mengenakan busana dengan balutan nuansa hitam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ya, Andi Utta sapaan akrabnya memakai busana adat Ammatoa Kajang yang merupakan salah satu entitas budaya masyarakat Bulukumba.

Semakin lengkap karena di kepala Andi Utta terpasang Passapu ciri khas masyarakat adat Ammatoa, sehingga berbeda dengan penampilan dari kebanyakan ratusan hadirin yang mengenakan songkok recca dengan jas tutup berwarna warni.

Hari Jadi Bone ke-692 yang dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berlangsung di halaman Rumah Jabatan Bupati Bone, Senin 28 Maret 2022.

Tiba di lokasi acara, Andi Utta disambut Bupati Bone Andi Fahsar M. Padjalangi yang mengenakan busana adat Bugis Makassar. Kedua Bupati ini adalah sahabat jauh sebelum Andi Utta menjadi Bupati Bulukumba.

Beberapa hari yang lalu, Andi Fahsar M. Padjalangi mengunjungi Kabupaten Bulukumba untuk melakukan ziarah ke makam Raja Bone ke-9 La Pattawe’ Matinroe ri Bettung di Desa Dampang Kecamatan Gantarang sebagai rangkaian dari Hari Jadi Bone.

Andi Utta menyampaikan Selamat Hari Jadi Bone, semoga Kabupaten Bone sebagai salah satu daerah terbesar di Sulawesi Selatan semakin maju dan sejahtera.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bulukumba kami mengucapkan selamat Hari Jadi Bone, Jayalah Bone,” singkatnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Bone Andi Fahsar M. Padjalangi menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, baik dari kabupaten kota di Sulawesi Selatan maupun dari luar provinsi.

Pada Hari Jadi Bone ini, Gubernur Andi Sudirman yang juga putra Bone menyerahkan bantuan keuangan kepada Pemerintah Kabupaten Bone yang diterima langsung Bupati Bone Andi Fashar Mahdin Padjalangi dengan nilai bantuan sebesar Rp 37 miliar.

Diharapkan, bantuan keuangan ini bisa diserap dan dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Bone. “Untuk upaya pemulihan perekonomian masyarakat. Dengan memberikan kemudahan akses mobilitas masyarakat,” jelasnya.

Peringatan Hari Jadi Bone yang mengangkat tema “Jayalah Bone” dan ditandai dengan prosesi adat Mattompang Arajang atau membersihkan benda-benda pusaka Kerajaan Bone.  (**)