JAKARTA,UJUNGJARI.COM–Perusahaan jasa pengiriman logistik, PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) mengajak generasi muda Indonesia untuk tidak lagi menunda impiannya memulai bisnis dan lebih optimis melihat peluang pasar di era normal baru. Bisnis franchise dapat menjadi pilihan para calon pebisnis muda yang mau mulai membangun usaha tanpa harus dari nol.
Yulina Hastuti, Direktur Utama TIKI mengatakan dalam memilih bisnis franchise yang potensial di masa mendatang, para calon pebisnis perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting. Di antaranya besarnya segmen pasar yang ditargetkan, resistensi bisnis, rekam jejak dan visi perusahaan, sistem waralaba yang ditawarkan dan profitabilitasnya, serta modal.
“Calon pebisnis perlu melakukan riset dan menggali sebanyak mungkin informasi terkait perusahaan dan bisnis franchise yang ditawarkan. Agar dapat melakukan analisa bisnis yang lebih matang ketika memutuskan bisnis franchise mana yang akan dijalankan,” katanya.
Lebih lanjut Yulina menekankan pentingnya mencari tahu seberapa transparan perusahaan franchise memaparkan sistem waralabanya mencakup persyaratan, jenis-jenis mitra waralaba yang ditawarkan, nilai investasi, sistem pembagian komisi dan besaran komisi yang diterima, hingga proyeksi balik modal (Break Even Point).
Kepedulian perusahaan dalam pengembangan mitra waralabanya juga menjadi faktor penting karena Anda pastinya ingin mengasah dan mengembangkan kemampuan Anda berbisnis, tidak hanya sekedar sebagai penanam modal.
Berbicara dari aspek resistensi bisnis, dapat kita lihat beberapa sektor bisnis yang cukup berjalan baik bahkan meningkat di masa pandemi. Salah satunya adalah bisnis kurir, yang bahkan menjadi sektor krusial saat ini dengan meningkatkan transaksi online yang membutuhkan kurir dalam hal pengantaran.
“Di masa pandemi 2020 – 2021 dimana mayoritas sektor bisnis mengalami penurunan, bisnis TIKI tetap dapat bertumbuh. Kami juga memanfaatkan momentum tersebut dengan berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan di masa pandemi,” ungkap Yulina.
Dalam hal rekam jejak dan visi perusahaan, TIKI telah membuktikan eksistensi bisnisnya selama lebih dari 51 tahun. Dan saat ini, TIKI merupakan perusahaan kurir swasta dengan jaringan distribusi terbesar melayani 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 4000 gerai dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia.
Dari sisi sistem waralaba dan komisi, TIKI memberikan fleksibilitas bisnis dengan pembagian keuntungan yang transparan dan sangat menarik. Terdapat dua (2) jenis waralaba yang ditawarkan yaitu TIKI Gerai dan TIKI Booth dengan besaran komisi harian sebesar 21 persen dari total omset per hari dan tambahan bonus dari pencapaian omset selama satu bulan dengan perhitungan persentase hingga mencapai 6 persen, dengan total pendapatan mencapai 27 Persen.
Untuk jumlah modal yang perlu dipersiapkan pun tergolong ringan, dengan kisaran Rp10 juta hingga Rp17,5 juta untuk biaya kemitraan.
“TIKI telah menjalankan konsep waralaba sejak awal berdiri. Dan hingga saat ini kami terus memegang nilai bahwa bisnis waralaba yang sehat adalah bisnis di mana perusahaan dan mitra waralabanya bertumbuh bersama, berbagi nilai perusahaan yang sama dan memiliki nilai ownership yang sama besarnya. Oleh karena itu program pengembangan mitra waralaba sangat penting agar mitra waralaba memahami seluk beluk bisnis di jasa kurir dan menjadi mitra bisnis yang saling membangun,” tutup Yulina.
Hingga saat ini, TIKI telah memiliki lebih dari 3.700 mitra bisnis yang bergabung dan tumbuh bersama. TIKI pun terus membuka peluang kemitraan bagi para pebisnis muda yang ingin memulai bisnis dan melihat peluang pasar di era normal baru ini.