MAKALE, UJUNGJARI.COM –Kelangkaan minyak goreng di Tana Toraja masih terasa. Bahkan kerap ibu rumah tangga antrean di toko mendapatkan minyak goreng.

Pemda Tana Toraja maupun stakeholder lainnya perlu mengambil langkah dan peran agar warga keluar dari belenggu kelangkaan minyak tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi, prihatin dengan fenomena tersebut, utamanya mejelang bulan ramadan mendesak Pemda Tana Toraja segera mengambil langkah antipasi.

Selain sidak swalayan dan pasar disemua kecamatan, termasuk pedang dan spekulan ditengarai mengambil keuntungan. Bila perlu lakukan operasi pasar untuk memberikan kepastian kepada masyarakat.

Ia mengatakan jika ada ritel maupun oknum, serta distributor yang bandel mengambil keuntungan di tengah kelangkaan minyak goreng bertepatan pandemi Covid-19, aparat segera melakukan langkah dan upaya hukum.

Menurut Welem, kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut sebab menyangkut hayat hidup orang banyak. Jangan penderitaan kemerosotan ekonomi masyarakat saat pandemi Covid-19 diperparah dengan kelangkaan minyak goreng.

“Kenapa diorot masalah kelangkaan minyak goreng di pasaran sebab berdampak luas dan menyebabkan masalah baru kegaduhan akibat langkanya stok di pasaran,” katanya.

“Kelangkaan ini pun membuat masyarakat, khususnya ibu-ibu, menjadi panik. Di berbagai ritel atau swalayan terlihat masyarakat berebut ketika ada stok minyak goreng dan potensi terjadi cluster baru Covid-19,” kata politisi Golkar itu. (agus).