MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Piala Walikota Liga Askot PSSI Makassar usia 13 dan 20 telah usai, Minggu, 6 Maret 2022. Du usia 13 PS Anging Mamiri keluar sebagai juara setelah mengalahkan PS Bangau Putra 5-4 lewat adu penalti di Lapangan Gelora Hasanuddin.

Pada pertandingan normal, Anging Mamiri vs PS Bangau Putra berakhir seri 0-0. Untuk menentukan juara, pertandingan dilanjutkan lewat adu penalti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu juara 3 dan harapan 1 Garuda Harapan dan Bank Sulselbar Syariah. Panitia juga memilih Arya sebagai pemain terbaik. Sedangkan top scorrer adalah Gilang dengan 19 gol.

Untuk kelompok usia 20 tahun, PS Bangau Putra berhasil menjadi campiun setelah dipartai final menang 4-1 juga lewat adu penalti. Lawannya, Bank Sulselbar Syariah.

Di waktu normal kedua tim bermain imbang 2-2. Sama seperti final U-13. Penentuan juara di final U-20 juga ditentukan lewat adu tos-tosan.

Sayangnya dari lima penendang hanya satu pemain Bank Sulselbar Syariah mampu membuat gol. Beda dengan PS Bangau Putra. Mereka mampu mencetak empat gol. Skor akhir 4-1.

Sementara itu keluar sebagai juara 3 dan harapan 1 yakni PS Hasanuddin dan Tunas Tala Raiders.

Untuk best players panitia memilih Fausan, striker Bangau Putra. Sedangkan top scorer yakni Fikri pemain PS Hasanuddin dengan 37 gol.

Ketua Askot PSSI Kota Makassar Ahmad Susanto menjelaskan Liga Askot PSSI Makassar U-13 dan U-20 piala Walikota dilaksanakan selama tiga bulan.

“Untuk U-20 diikuti 20 tim sementara U-13 sebanyak 19 tim. Masing-masing dibagi dua zona,” jelas Ahmad Susanto yang terpilih jadi Ketua KONI Makassar pada Musorkot 5 Februari 2022 lalu.

Menurut Ahmad Susanto Liga Askot PSSI Kota Makassar ini merupakan bagian dari upaya mencari bibit muda pesepakbola bertalenta.

‘’Dari turnamen ini kami akan memilih pemain untuk membentuk tim yang akan mewakili Kota Makassar pada Pekan Olahraga Provinsi di Sinjai dan bulukumba,. September mendatang,” jelas ayah dua anak ini.

Ahmad mengakui banyak bibit muda pesepakbola di Makassar. Sayangnya minim dilaksanakan turnamen sehingga pemain-pemain bertalenta tidak muncul.

‘’Karena itulah Askot PSSI Makassar bekerja sama Dispora dan KONI Makassar menggelar Liga Askot PSSI Piala Walikota Makassar untuk mencari bibit muda pesepakbola,” tegas pendiri komunitas Simpul Muda berdarah Takalar, ini.

Jalannya Pertandingan
Partai final antara Bangau Putra vs Bank Sulselbar Syariah berlangsung seru. Kedua tim saling jual beli serangan. Bangau Putra lebih dulu unggul 1-0 lewat tendangan keras Fauzan.

Namun jelang berakhirnya babak pertama pemain Bank Sulselbar Owen Tinus membalas. Skor imbang 1-1 mengakhiri paruh waktu.

Memasuki babak kedua kedua tim sama-sama ngotot. Pertandingan berlangsung keras. Namun Bangau Putra lagi-lagi unggul lebih dulu.

Fauzan kembali tampil apik. Ia membuat brace. Gol keduanya merobek gawang Bank Sulselbar yang dijaga Gilang Satria. Itu terjadi tiga menit jelang pertandingan babak kedua berakhir.

Skor 2-1. Namun Latando dan kolega tak putus asa. Penambahan waktu tiga menit mampu dimaksimalkan dengan baik. Striker Bank Sulselbar, Fahri berusaha menyamakan skor.

Upayanya berhasil. Striker Bank Sulselbar ini mampu menyamakan skor menjadi 2-2 satu menit jelang akhir babak kedua.

Gol penyeimbang itu berawal dari tendangan bebas. Bola lambung diarahkan ke pertahanan Bangau Putra. Di sana Fahri berdiri bebas.

Pemain nomor 14 ini tak terkawal. Bola mengarah ke kepalanya. Ia loncat tinggi. Lalu bola disundul dan mengarah ke tiang jauh. Gol….! teriak penonton dari luar lapangan.

Gol ini pun mengakhir partai final. Untuk menentukan pemenang adu penalti jadi solusi. Tapi sayang, anak-anak Bank Sulselbar tak mampu memanfaatkan kesempatan tersebut.

Mereka hanya menjebloskan satu gol. Sementara empat dari dari lima penendang Bangau Putra mampu memanfaatkan kesempatan lewat titik putih.

Skor 4-1 mengakhiri babak tos-tosan. Anak asuh mantan kiper PSM Budiman Buswir keluar sebagai juara. Mereka berhak membawa pulang uang pembinaan Rp 10 juta, tropi, medali dan piagam.

“Alhamdulillah kerja keras pemain di lapangan membuahkan hasil,” kata Budiman.

“Kami sudah berusaha tapi inilah hasilnya. Dewi fortuna memang belum berpihak ke kami,” timpal Sapar, pelatih Bank Sulselbar Syariah usai pertandingan.