GOWA, UJUNGJARI.COM — Pasar murah minyak goreng yang digelar Milenial Peduli Sulsel (MPS) diserbu warga Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Ratusan warga ngantri panjang untuk mendapatkan minyak goreng murah dua literan.

Minyak goreng kemasan merk Sovia ini dijual ke masyarakat dengan harga Rp 14.000 per liter. Pasar murah ini difasilitasi MPS Sulsel dengan menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan serta produsen minyak goreng Sovia dan Kunci Mas, gula pasir dan tepung terigu Tulip.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pasar murah yang dilakukan dengan sistem kupon ini berlangsung sehari di halaman sekretariat MPS Sulsel di Jl Gassing Dg Tiro, Kelurahan Batangkaluku, Jumat (26/2) mulai pukul 09.00 Wita sampai selesai.

Ketua MPS Sulsel Hasrul A Rajab mengatakan kegiatan ini lahir dari diskusi-diskusi kecil pengurus MPS di sekretariat dengan mencermati berbagai keluhan warga sekitar akan kelangkaan minyak goreng di pasaran, sejak pemerintah mengumumkan harga minyak goreng turun.

” Beberapa hari sebelumnya kami diskusi-diskusi akhirnya muncullah ide melakukan pasar murah ini. MPS pun langsung bergerak berkoordinasi dengan Dinas Perindag Sulsel dan beberapa distributor lainnya hingga akhirnya dilakukan kesepakatan dan kegiatan pasar murah inipun kami laksanakan. Untuk giat ini kami siapkan 4.100 liter. Untuk hari ini kami siapkan 2.000 liter dalam kemasan dua literan minyak goreng merk sovia. Alhamdulillah banyak warga yang datang, meskipun baru ratusan orang tapi mereka ngantri teratur dipandu pengurus MPS dan diawasi sejumlah petugas dari Koramil dan Polsek Somba Opu, ” kata Hasrul.

Hasrul juga menegaskan selama pasar murah minyak ini berlangsung, para warga diatur untuk tidak berkerumun, dan tetap mengenakan masker.

Di tempat yang sama, Kabid Perdagangan Dinas Perindag Sulsel Aldiana di lokasi pasar murah mengatakan Dinas Perindag memang rutin melaksanakan pasar murah khususnya jelang puasa ramadan.

” Apalagi saat ini ada kelangkaan minyak di masyarakat, jadi kami ramu lebih awal. Kami bekerjasama dengan agen, distributor, dengan bulog juga. Jadi harapan kami, semua kebutuhan minyak goreng di masyarakat bisa langsung dilakukan, tanpa melalui rantai yang panjang. Kami juga sudah koordinasi dengan semua distributor. Untuk kabupaten kami kerjasama juga dengan Bulog. Jadi dari pihak Bulog yang menjual minyak goreng ini di kabupaten secara langsung ke masyarakat, ” jelas Aldiana.

Dikatakannya, saat ini stok minyak yang sudah terkirim ke masyarakat (stok kemasan) sejak 14 Februari lalu sudah sebanyak 415.500 ton. Sedangkan yang terkirim pada 15 Februari sebanyak 117.939 ton. Ini tidak termasuk minyak curah. Menurut Aldiana, pihaknya belum memantau minyak curah sebab laporan yang masuk baru minyak kemasan, semua merk.

Dan khusus untuk gula, diakuk Aldiana memang ada sedikit kenaikan harga eceran, dari harga eceran tertinggi Rp12.500 per Kg menjadi Rp 13.500. Meski harga gula naik, namun gula yang dipasarkan di pasar murah ini tetap harga HET yakni Rp12.500 per Kg. Sementara tepung terigu merk Tulip yang dipasarkan seharga Rp 9.000 per kg.

Diakui Aldiana, saat ini minyak goreng sedikit melangka. Alasannya karena memang ada oknum yang masuk dan mencari celah untuk bermain disini. Kami tetap menelusuri perihal banyaknya laporan dari masyarakat. Apalagi di retail-retail itu kerap terjadi panic buying sehingga terkadang memicu keributan. Saat ini stok minyak di pasaran pun banyak. Kalau di retail, memang jumlahnya terbatas karena sesuai instruksi manajemen menunggu pasokan.

Terpisah Kadis Perindag Sulsel Azhari Fahrisiri Radjamilo yang turut hadir memantau pelaksanaan pasar murah minyak goreng, gula dan terigu ini mengatakan, sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan MPS Sulsel.

” Alhamdulillah, MPS ini bisa melaksanakan di Kabupaten Gowa. Diharapkan ini bisa menjadi sebuah spirit baru lagi untuk kita semua dan kami berharap kepada MPS bukan hanya di Kabupaten Gowa saja, tapi di seluruh kabupaten di Provinsi Sulsel. Masih banyak daerah di Sulsel yang mengalami kelangkaan, kita harapkan semua bisa terselesaikan, ” kata Azhari Radjamilo.

Dikatakannya, pasar murah minyak goreng ini yang pertama yang dilakukan pihaknya dengan bekerjasama komunitas pemuda MPS.

” Saya berharap nantinya dapat menyasar seluruh daerah di Sulsel. Memang saat ini stok minyak langka masih dirasakan oleh sebagian masyarakat, tapi dalam waktu dekat ini, kita juga mulai pasarkan minyak curah. Karena saat ini minyak curah sudah lancar. Yang kurang itu minyak kemasan premium dan minyak kemasan sederhana. Kami juga sudah sampaikan ke teman dari produsen minyak PT Wilmar untuk secepatnya mendistribusikan minyak, agar pihak produsen yang ada di pulau Jawa dapat mengirimkan segera ke sini, ” papar Azhari Radjamilo.-