JAKARTA, UJUNGJARI.COM– Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin atau IKA Unhas akan menggelar musyawarah besar 4-6 Maret 2022.
Sejumlah IKA Fakultas dan IKA Wilayah telah memberi isyarat bahkan ada yang secara terbuka mengusung dukungan nama calon ketua umum IKA Unhas periode 2022-2027 pengganti M Jusuf Kalla.
IKA Fisip Unhas misalnya, pada 20 Februari 2022 secara resmi merilis surat dukungan terhadap satu nama Andi Amran Sulaiman (AAS).
Pernyataan resmi yang diteken Andi Fashar M.Padjalangi sebagai Ketua IKA Fisip yang juga Bupati Bone itu diserahkan langsung kepada kandidat memantik reaksi.
Kabarnya, langkah serupa bakal diikuti IKA Fakultas Teknik (Ikatek) terhadap nama kandidat Haedar A.Karim. IKA fakultas lainnya pun sudah mengirim sinyal dukungannya.
Pasca IKA FISIP dan Ikatek, lalu publik menunggu kemana arah dukungan IKA Fakultas Ekonomi (IKAFE) Unhas. Pasalnya, sebagai fakultas yang tertua di Unhas dengan jumlah alumni yang terbilang besar, sikap IKAFE dinilai bisa jadi “penentu” yang membuatnya menjadi primadona ‘rebutan” para kandidat.
Berdasarkan informasi yang beredar di internal pengurus IKAFE pusat dan beberapa tokoh alumni fakultas itu terjadi kegamangan dan gejolak yang dipicu tarik ulur, diskursus dan perdebatan.
Misalnya, ada kelompok yang menginginkan dukungan kepada Haedar A.Karim dengan berbagai argumentasi. Ada juga kelompok yang berharap dukungan terhadap AAS dengan alasan intensnya komunikasi yang dijalin yang bersangkutan dengan ketua IKAFE, Iqbal Latanro.
Terakhir, mengalir aspirasi, terutama dari kalangan generasi muda, yang mendorong nama Suaib Mappasila (Mantan Ketua Senat Mahasiswa FE Unhas periode 1995/1996).
“Sebagai alumni, kami tidak menginginkan IKAFE UH diam dan hanya menjadi peserta saja. Kalau hanya bersikap diam sebaiknya mengundurkan diri saja, kami siap menggalang tanda tangan tiap angkatan untuk mencarikan pengganti. Kita ini fakultas tertua banyak yang bisa, ada kak Hendra Noor Saleh, ada kak Ni’matullah Erbe, ada kak Niniek Lantara dan sederet nama lainnya,” ujar Andi Baso Kone Tantu, salahseorang alumni FE Unhas seperti dikutip dari FB-nya.
Menurut mantan aktivis mahasiswa Unhas era 90-an ini, kalau ketua IKA FE Iqbal Latanro menggadang kandidat lain seperti kak Asmawi Syam yang sekarang sebagai ketua harian IKA Unhas atau yang lain termasuk dirinya sendiri silahkan bersikap, namun alumni lain jangan dibatasi dengan sikap diam.
Ia mengkritik sikap Iqbal Latanro sebagai Ketua IKAFE Unhas yang terkesan adem ayem dan tidak jelas.Sementara para senior dan petinggi fakultas dianggapnya asyik dengan dirinya sendiri tanpa peduli dan mau melihat kalau saat ini IKAFE Unhas seperti ‘bebek lumpuh”. Padahal momemtum Mubes ini, 37 tahun baru ada sejak lahirnya organisasi alumni IKA Unhas.
“Yang mengherankan justru Korwil IKA Unhas Gorontalo lebih awal menyuarakan dan mendukung Suaib Mappasila sebagai calon di Mubes. Padahal, IKAFE seharusnya lebih awal merespon perlunya generasi reformasi angkatan 90-an sebagai generasi penghubung antara generasi senior dan generasi muda yang millennial,” tandasnya. (Rusman)