GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebagai abdi negara dan diberi tugas di wilayah pegunungan, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bagi seorang Abd Rachman untuk tetap mendampingi masyarakatnya dalam kondisi apapun.

Camat Parigi ini lebih dominan menetap di wilayah tugasnya didampingi istrinya Hariyanti Hafid sebagai Ketua TP PKK Kecamatan Parigi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun saat ini cuaca sedang ekstrem sehingga Rachman harus lebih bersiaga di Parigi agar lebih mudah mengontrol setiap kali cuaca mengganas. Meski saat ini anak dan istrinya harus balik ke Sungguminasa di rumah pribadnya di Jl Mustafa Dg Bunga, di Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu karena sakit.

Tinggallah Camat Parigi ini berdiam sendiri di rumah jabatannya di Parigi. Ibarat makan dan tidur sendiri.

” Iyalah namanya juga sendiri di Parigi tanpa ditemani istri dan anak sebab mereka lagi sakit dan harus istrahat di rumah di Sungguminasa. Jadinya saya harus masak sendiri, tidur sendiri dengan tugas rutin harus bolak balik dari wilayah pelosok desa dan dusun untuk menyambangi masyarakat yang kena dampak cuaca ekstrem kurun beberapa hari ini. Sapi warga terbawa arus sungai, patroli malam bersama kepala dusun dan kepala desa memantau posko-posko yang telah dibuat selama musim hujan, kadang saya basah kuyup, kedinginan. Tapi itulah risiko sebagai seorang pemimpin wilayah yang dipercayakan menjalankan amanah di kecamatan. Saya harus menanggalkan kepentingan pribadi dan harus fokus pada tugas utama sebagai camat. Karena itu pula saya harus ikhlas saja ketika rumah saya di Sungguminasa terkena terjangan angin kencang. Seng terbang dan pagar tembok rumah saya tertimpa pohon tumbang, ” papar Rachman.

Meski rumahnya ikut terdampak bencana angin kencang, namun sebagai Camat Parigi, dirinya harus tetap berada di tempat tugas menjalankan amanah sebagai pamong.

” Saya harus melaksanakan tugas memantau wilayah Parigi disaat cuaca ekstrem ini. Saya bersama para kepala desa dan kepala dusun harus standby 24 jam memantau setiap kondisi, apalagi Parigi juga mebjadi salah satu kecamatan rawan longsor. Saya tidak ragu untuk mengutamakan mengurusi rakyat Parigi. Apalagi istri saya lebih mensupport agar tetap saja di Parigi bersama masyarakat. Soal rumah saya yang kena angin kencang kini sudah ditangani pihak Dinas Lingkungan Hidup serta Camat Somba Opu Pak Agussalim. Dalam waktu sekejap, pohon tumbang depan rumah saya yang melintang di jalur provinsi (depan rumah saya) langsung bersih dibersihkan Dinas LH dan jajaran Pemerintah Kecamatan Somba Opu serta Tripika Somba Opu. Alhamdulilah saya semakin tenang menjalankan tugas sebagai camat, ” beber Rachman memyampaikan terimakasih kepada jajaran Dinas LH serta Tripika Somba Opu yang langsung menangani pohon tumbang yang menimpa pagar tembok rumahnya.

Itulah sekilas gambaran bagaimana seorang aparatur harus merelakan kepentingan pribadi di atas kepentingan orang banyak (rakyat).

” Saya tidak mau kecolongan. Mungkin saja ada hal terjadi lebih besar ketika saya harus meninggalkan Parigi untuk pulang ke Sungguminasa melihat rumah saya yang terdampak angin kencang, ” kata Rachman mengemukakan pilihannya ketika dirinya diperhadapkan dalam sebuah masalah dan sangat dilema. –