GOWA, UJUNGJARI.COM — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa Ikhsan Parawansa mengingatkan masyarakat Kabupaten Gowa agar selalu waspada dimanapun berada di saat cuaca ekstrem melanda.
Hal itu disampaikan Ikhsan saat dikonfirmasi BKM, Selasa (22/2) terkait kondisi cuaca yang tidak stabil saat ini.
Dikatakan Ikhsan sejak musim penghujan tiba, pihaknya sudah mengintensifkan koordinasi dengan instansi terkait, seperti menyangkut data-data kondisi cuaca dari BMKG (Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika) dan pihak BBWSPJ (Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang) terkait kondisi bendungan/waduk yang ada di Gowa.
” BMKG itu setiap hari merilis perkembangan cuaca dan teman-teman dari BBWS Pompengan-Jeneberang juga rutin merilis perkembangan elevasi waduk atau bendungan yang ada di Gowa, ” papar Ikhsan.
Menyangkut persiapan pemerintah terkhusus kepada masyarakat di musim penghujan ini, kata Ikhsan pihaknya mengefektifkan posko-posko yang ada di desa/kelurahan serta kecamatan.
” Sebelumnya disaat akan masuk musim hujan, Pak Bupati Gowa telah menginstruksikan agar seluruh pihak baik di kabupaten maupun di kecamatan, desa kelurahan untuk pengaktifan posko-posko untuk memantau kondisi dan kemudian melaporkan segera jika ada kejadian-kejadian berkaitan bencana di wilayah masing-masing, ” terang Kepala BPBD Gowa ini.
Ikhsan pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrem yang tengah melanda Gowa saat ini, baik itu di daerah dataran rendah maupun yang ada di dataran tinggi yang memang rentang/rawan terkena bencana.
” Saat ini kesiapan kami tetap melakukan posko di kantor BPBD Gowa di Jl Tumanurung Sungguminasa dengan dibackup Tim TRC dan Potensi SAR, ” katanya.
Berdasarkan beberapa peristiwa dampak anging kencang dan hujan deras hari Minggu kemarin, kata Ikhsan terdata beberapa bencana di beberapa wilayah yakni
angin kencang melanda Kecamatan Somba Opu, Pallangga, Bontomarannu dan Bajeng. Banjir terjadi di Kecamatan Somba Opu, Pallangga, Barombong, Bontomarannu dan Pattalassang. Sementara gerakan tanah atau lonsor terjadi di Kecamatan Manuju, Bungaya, Parangloe, Parigi, Tinggimoncong dan Tombolopao.
Salah satu Kecamatan yang juga rentang bencana longsor adalah Kecamatan Parigi. Di kecamatan ini terdapat aliran sungai besar yang merupakan hulu yang mengalir ke sungai Jeneberang dan Jenelata.
Dalam beberapa hari hujan ini, potensi air bah kerap terjadi di sungai Congkina dan subgai Punisi di Kecamatan Parigi. Bahkan sungai Congkina juga sungai Punisi yang bermuara ke sungai Jeneberang kerap meluap dengan debit air melewati batas Sabo Dam setinggi satu meter.
Camat Parigi Abd Rachman mengatakan setiap hari dirinya bersama staf melakukan pemantauan siang dan malam hari. ” Saya lakukan untuk memastikan kondisi wilayah dan masyarakat aman dari bencana banjir dan longsor. Kami di Parigi terus siaga menunggu laporan para kades dan kadus. Apalagi mulai pagi sampai malam ini intensitas hujan sangat deras. Debet air sungai dari Congkina dan sungai Punisi ke Jeneberang jelas akan mempengaruhi debet air waduk Bilibili juga. Semoga semua selalu aman, ” kata Camat Parigi.-