ikut bergabung

Dikerjakan Tahun Ini, Pemkab Alokasikan Rp14 Miliar untuk Pembangunan Islamic Centre Malili


Sulsel

Dikerjakan Tahun Ini, Pemkab Alokasikan Rp14 Miliar untuk Pembangunan Islamic Centre Malili

MALILI,UJUNGJARI.COM–Pembangunan tahap Pertama Islamic Centre Malili, Luwu Timur mulai dikerjakan tahun 2022 ini. Adapun tahap pertama perkerjaanya menyedot anggaran APBD Rp14,6 miliar.

Itu disampaikan Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PU-PR Luwu Timur, Idiyana Sartian Umar Kamis 17 Februari 2022.
Dikatakan Idiyana Sartian , Pembangunan Islami Center ini dibangun dilahan bekas terminal Malili lama seluas 2 Hektar. Lokasinya di Desa Puncak indah, kecamatan Malili, tepat di depan jalan Poros trans Sulawesi.

Menurutnya, Rencananya Islamic Center Malili dibangun secara bertahap (multiyears) dengan total anggaran kurang lebih Rp 46 Miliar.

“Rencananya Islami Center ini akan dikerjakan secara bertahap (multi years). Totalnya Rp46 miliar baru bisa rampung keseluruhan,” katanya.

Dikatakannya, Saat ini Dokumen Proyek Islami Center ini masih dalam Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). “Untuk dokumennya masih dalam penyusunan, setelah selesai baru kita ajukan ke inspektorat untuk kumudian dilakukan Review,”tambahnya.

Ia menambah kan, Adapun tahap pertama pembangunan Islamic Centre yang akan dikerjakan , yaitu Bangunan struktur bawa, mulai Tiang pancang bawa , kolom, plat beton lantai.

Kemudian, pekerjaan balok lantai 2, plat beton lantai 2, ada pekerjaan pematangan Lahan, ada digali dan ada yang ditimbun.

Sementara, Arstiek Islamic Center Malili, DR. Mursyid Mustafa mengungkapkan bahwa fungsi Islamic Center Malili bukan sekadar Mesjid, namun juga akan dijadikan pusat kegiatan umat. Di antaranya wisata religi, bisnis Islam dan terutama kegiatan regenerasi islam, dan pusat Tahfidz.

Baca Juga :   Waduk Bilibili Masih Aman, Spillway Dibuka 37 Cm

“Kegiatan organisasi Islam lainnya juga bisa dimanfaatkan di Islamic Center Malili ini,” ungkap Mursyid.

Dia menceritakn, saat ekspose beberapa waktu lalu di hadapan bupati Luwu Timur mendiang Thorig Husler, ditawarkan konsep bangunan religi dengan mengusung konsep modern.

“Jadi saat itu (ekspose) disepakati bahwa Islamic Center Malili menggunakan konsep modern, bukan klasik dengan dua lantai.

Dalam diskusi tersebut, kita juga mengkaji kearifan lokal seperti bentuk daun dan menara berbentuk bambu. Kita juga menerapkan konsep green arsitektur atau green building sehingga nantinya bangunan Islamic Center Malili tergolong ramah lingkungan,” beber Mursyid.

Konsep green building atau ramah lingkungan ini tidak menggunakan pengkondisian buatan seperti sejumlah bangunan Islamic Center lainnya di Maros, Makassar.

dibaca : 83

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top