MAKASSAR, UJUNGJARI.COM–Hari ini, politisi PDI Perjuangan, H Samsu Niang genap berusia 58 tahun. Ucapan selamat hari kelahiran pun bertubi-tubi masuk ke telepon genggamnya. Tidak saja dari koleganya sesama anggota DPR RI terutama di Komisi VIII, tetapi juga dari sahabat dan beberapa relasinya.

Samsu Niang termasuk politisi ulung. Disebut ulung karena selalu menjadi pemenang dalam beberapa kontestasi sekalipun tidak diunggulkan. Itu antara lain dibuktikan pada dua pemilu legislatif terakhir ini. Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pria yang mengawali kariernya sebagai guru di Bantimala, Pangkep itu berhasil melenggang ke senayan dari dapil neraka; sebutan untuk daerah pemilihan Sulsel II yang meliputi Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros.

“Tidak masalah tidak diunggulkan, hasil akhir nanti yang menentukan siapa jawara sesungguhnya,” begitu kata pria kelahiran Pising, Soppeng, 16 Februari 1964 itu mengomentari beberapa lembaga survei yang tidak menempatkannya sebagai caleg berpotensi menang.

Kini, alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar itu menjalani hari-harinya sebagai anggota Komisi VIII di DPR RI. Sudah dua periode ia berada di komisi yang mengurus agama dan kesejahteraan sosial tersebut.

Menjadi politisi, termasuk mengabdi sebagai anggota DPR RI sesungguhnya menjadi bukti keberanian seorang Samsu Niang. Bagaimana tidak, saat kariernya sebagai wakil kepala sekolah di SMP Negeri 32 Makassar bagus-bagus, ia malah memilih mundur dari PNS dan hijrah ke panggung politik. Tepatnya di penghujung akhir 2003, ia memilih bergabung ke Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Padahal saat itu, Wali Kota Makassar, HB Amiruddin Maula menawarkan jabatan kepala sekolah padanya.

“Setelah melakukan berbagai pertimbangan, saya menolak tawaran pak Maula dan memilih bergabung di PDK,” kata Samsu Niang mengenang awal mulanya berkiprah di panggung politik.

Pemilu 2004 menjadi kompetisi politik perdana yang dilakoninya. Hasilnya menang. Ia terpilih sebagai anggota DPRD Kota Makassar. Pemilu berikutnya, 2009 ia kembali terpilih. Bahkan diamanahi sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Makassar.

Dua periode di DPRD Makassar, Samsu mencari tantangan baru dengan mengincar senayan. Lewat PDI Perjuangan, mantan Ketua Forum Koordinasi Pengkajian Aspirasi Guru Indonesia (FKPAGI) Sulsel ini sukses menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2014.

Perjalanan hidup dan biografi politisi PDI Perjuangan ini sudah dirangkum dalam sebuah buku berjudul “Anak Jalangkote”. Buku yang terbit tahun 2021 itu ditulis seorang jurnalis Makassar, Fachruddin Palapa. (*)