ikut bergabung

KeBugis Kota Kendari, Simbol “ASSISUMPUNGNGEN” Warga Sidrap Di Tanah Rantau


Berita

KeBugis Kota Kendari, Simbol “ASSISUMPUNGNGEN” Warga Sidrap Di Tanah Rantau

KENDARI, UJUNGJARI.COM — Etos filosofi perantau Bugis adalah “Sipakedde (Saling Menolong), Sipakainge (Saling Mengingatkan), Sipakatau (Saling Menghargai).

Itulah yang dipegang teguh para Passompe (perantau,red) asal Bugis-Makassar, terutama marga Appona ‘Nene Mallomo’ Ditanah Rantau.

Sebutan Appona Nene Mallomo, merupakan ikon keturunan Seorang Cendekiawan hebat milik masyarakat Kabupaten Sidenreng Rappang dengan prinsip “Resopa Temmangingi Nalomo Naletei Pammase Dewatae” (Dengan kerja keras dan gigih sehingga apa yang dicita-citakan dan diinginkannya bisa terwujud melalui ijin sang pencipta).

Hampir dikatakan, filosofi To Ogi (orang Bugis,red) dalam mengangkat budaya asal ditanah rantau selalu melekat “Siwewai Padanna Rupa Tau” (Saling menolong meski dalam kondisi keadaan apapun).

Seperti halnya, bahwa orang bugis adalah perantau, mungkin semua orang sudah tahu.

Hampir seluruh wilayah di Indonesia, ada perantau Bugis Sulsel.

Namun, jika pertanyaanya adalah “apakah yang membuat orang Bugis doyan merantau?” dan “kenapa orang bugis banyak sukses di tanah rantau?” penulis yakin tidak semua orang akan mampu mengurainya.

Seperti, Bugis Sidenreng (orang asal Sidrap,red) menyebutkan bahwa budaya etos kerja orang Bugis sangat tinggi karena orang Bugis sangat kompleks kebutuhan hidupnya sehingga hanya satu prinsip harus sukses ditanah orang.

Seperti kehadiran komunitas KeBugis (Kerukunan Bugis Sidrap) di Kendari Sulawesi Tenggara misalnya masih mengedepankan “Assisumpengen” atau persaudaraan tiada batasnya.

Baca Juga :   Binda Sulsel Bersama Pemkot Palopo Gencarkan Vaksin Covid-19

Meski keberadaan pembentukan pengurusnya baru seumur jagung, namun tak disangka, rupanya sebagian besar banyak yang sukses dan jadi saudagar, pengusaha. Dan bahkan ada yang menjadi pejabat tinggi Pemerintah maupun Swasta di daerah itu.

Dan itu semua, keberadaannya sudah merata dan menyebar di wilayah Sultra sebagai penduduk setempat.

Penulis sedikit menceritakan kehidupan marga Bugis asal Bumi Nene Mallomo di wilayah Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

Saat menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022 yang jatuh setiap tanggal 09 Februari dipusatkan di Kota Kendari, penulis memanfaatkan bersilahturahmi bersua dengan “To Sikampongngnge” (Sesama Sekampung Asal,red) selama waktu 3 hari road tour HPN di Kendari.

Dengan menelusuri banyak kehidupan warga Sidrap di kota tersebut, banyak pengalaman didapat disana.

Tercatat warga asal Bumi Nene Mallomo yang merantau disana terbilang banyak. Hampir ribuan orang sudah menetap sebagai warga pribumi.

dibaca : 164

Laman: 1 2 3 4 5



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top