MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Pemerintah Kota Makassar hingga kini belum memiliki alat pendeteksi virus baru COVID-19 varian Omicron. Sejauh ini pemeriksaan sampel omicron dari Makassar dikirim langsung ke Kementerian Kesehatan RI.
Kabar baiknya, pemerintah pusat akan segera menyalurkan bantuan alat pendeteksi itu untuk Makassar. Jumlahnya empat unit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin menyebut, dalam waktu dekat, ada alat dari Kementerian yang disiapkan untuk Makassar.
“Ada empat rencananya, tapi satu itu insyaallah akan ada di RS Daya Kota, Makassar. Tunggu saja insyaallah bulan ini,” ucapnya.
Sedikitnya, ada 17 laboratorium PCR COVID-19 yang tersebar di sejumlah rumah sakit di Makassar. Laboratorium ini digunakan untuk mendeteksi virus COVID-19.
Sebelumnya, Satgas COVID-19 Sulsel melaporkan kasus varian Omicron pertama yang dialami seorang warga Kabupaten Takalar bernama Nawir (27).
“Ini kasus pertama yang memang ada hasilnya dari Litbangkes,” kata Plt Kadinkes Sulsel Arman Bausat, Sabtu (22/1).
Nawir sebelumnya bekerja di perusahaan telur ikan di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku. Pasien tersebut baru saja pulang ke Takalar pada 5 Oktober 2021.
Pada November 2021, Nawir dilaporkan berobat ke Puskesmas Bontomarannu, Kabupaten Takalar, atas keluhan dyspepsia. Saat itu Nawir hanya berobat jalan.
Hingga pada awal Desember 2021, Nawir tak kunjung pulih, bahkan mengeluhkan lemas dan sesak napas.
Karena kondisinya memburuk, Nawir dirawat inap di RSUD Padjonga Dg Ngalle melalui IGD dengan keluhan sesak napas dan batuk.
Memasuki Januari 2022, petugas melakukan tes swab kepada Nawir hingga dinyatakan positif COVID-19. Dinkes Sulsel mendalami kasus Nawir dengan mengirimkan sampel ke Litbangkes Jakarta.
“Hasilnya dinyatakan positif COVID-19 varian Omicron,” ungkap Arman.