MAKASSAR, UJUNGJARI — Satu orang terdeteksi covid-19 dari varian virus Omicron di Kabupaten Takalar.
Mengantisipasi virus tersebut masuk ke Makassar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin menjelaskan Pemkot Makassar akan semakin massif melakukan testing, tracing dan skrining.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Upaya pemkot bagaimana memassifkan tracing dan testing di semua pelayanan kesehatan. Lebih massif lagi, dan melakukan terus menerus skrining di pelayanan untuk betul-betul mendeteksi, itu langkah yang kita lakukan di hulu,” ungkap dr Ida saat dihubungi Minggu (23/1).
Sementara langkah yang dilakukan di hilir, jika ada yang dicurigai covid-19 varian Omicron, maka spesimen dari rumah sakit atau laboratorium langsung dikirim ke Litbangkes untuk diteliti.
“Jadi langsung kita kirim ke Litbangkes untuk diketahui apakah memang dia omicron atau tidak, itu sudah dilaukan.
Beberapa Minggu kemarin, ada yang dicurigai di RS Unhas, itu dikirim ke Litbangkes dan ternyata tidak, hasilnya negatif,”kata dr Ida.
Dia pun meminta kepada masyarakat untuk senantiasa memaksimalkan protokol kesehatan, tetap waspada.
“Tetap waspada, karena di Takalar sudah ada satu kasus omicron, itu yang harus diwaspadai. Bagainana meningkatkan tracing dan testing, dan itu sudah saya informasikan ke semua kepala puskesmas untuk memperketat itu,” tambanhnya.
Hingga saat ini, jumlah pasien covid-19 di Makassar rerata di bawah lima setiap hari.
“Satu minggu kemarin, saya evaluasi yang terkonfirmasi 9 orang, satu minggu terkahir, setiap hari 1, 2, paling banyak 3.
Jadi kalau lihat kondisi masih terkendali , masih sepeti bulan-bulan kemarin. mudah-mudahan terkendali terus,” jelasnya.
Dia menambahkan, terkait pasien Omicron di Takalar, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat, yang bersangkutan tidak pernah ke Makassar.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak Takalar, dia tidak pernah ke Makassar, kemungkinan dari pihak keluarganya, yang jelas dia tidak pernah ke Makassar,” tambah dr Ida.
Sementara itu, Epidemiologi Unhas Ansariadi meminta Pemerintah Kota Makassar mengantisipasi dini varian omicron di Kota Makassar.
Menurutnya kehadiran varian tersebut di Kota Makassar cepat atau lambat akan sampai, mengingat mobilitas penduduk antar daerah yang tak bisa dicegah. Bahkan ada kemungkinan varian tersebut sudah masuk Makassar.
“Ini karena ada mobilitas penduduk. Boleh jadi sudah ada juga di Makassar, hanya karena belum diperiksa sehingga tidak ditemukan,” ujarnya.
Menurutnya tak ada perbedaan pencegahan omicron dengan varian sebelumnya, sehingga mitigasi dianggap tidak begitu sulit.
“Seperti tetap melakukan vaksinasi, penggunaan masker dan tetap jaga jarak tetap disiplin,” katanya.
Sebelumnya dirinya juga mendesak agar vaksinasi Covid-19 dimasifkan utamanya bagi kalangn rentan dan lanjut usia.
“Kalau sudah tinggi pada orang tua maka tidak ada masalah. Karena mereka yang sangat rentan,” urainya. (*)