GOWA, UJUNGJARI.COM — Gowa Run 10K bakal dihelat kembali di Gowa setelah fakum dua tahun. Event olahraga lari ini bahkan akan diikuti dua kali lipat peserta dari 600 peserta yang ikut pada Gowa Run kedua yang digelar 2019 lalu.
Andi Imran selaku ketua panitia Gowa Run 10K dalam press conference yang dilakukan di Planet Beckham 18 Pallangga, Kamis (6/1) sore menjelaskan bahwa Gowa Run ini merupakan ajang bertemunya pada runners atau pelari dari berbagai daerah bahkan dari Jakarta dan Bandung.
Kali ini, tambah Imran, panitia mendata hingga 1.200 peserta terdaftar saat proses pendaftaran dibuka pekan lalu.
” Luar biasa slot kami terpenuhi hingga 1.200. Ini dua kali lipat dari peserta Gowa Run dua tahun sebelumnya. Kami tentu mengapresiasi bahwa Gowa Run ini begitu diminati para pelari, pencinta olahraga lari. Terbukti semakin hari komunitas run ini pun bertambah. Sejak kami bentuk komunitas dari awalnya hanya berempat kini sudah menularkan virus hoby lari di tengah masyarakat seperti di Gowa dan Makassar, ” jelas Imran.
Imran yang didampingi Saleh selaku Race Direction juga Alex Chandra selaku owner Reco serta Uchie Nasri owner Planet Beckham 18, menjelaskan bahwa olahraga lari tak hanya dapat sehatnya saja tapi sekaligus bisa menambah wawasan kesejarahan peserta melalui empat tempat wisata yang akan disambangi para peserta sebagai rest area.
” Kalau event-event sebelumnya kami lebih banyak menjadikan produk kuliner sebagai rest area bagi peserta run, maka kali ini kita fokus pada wisata situs sejarah. Ada empat tempat wisata sejarah yang akan disambangi peserta yakni makam Sultan Hasanuddin, Masjid Tua Katangka, Museum Istana Balla Lompoa serta Masjid Agung Syekh Yusuf. Jadi sambil berlari mereka juga menikmati situs sejarah Gowa yang sudah terkenal hingga ke mancanegara itu, ” tambah Imran.
Gowa Runners 10K ini akan dihelat Minggu 9 Januari 2022. Saleh selaku Race Direction Gowa Run 10K menjelaskan bahwa saat hari H nanti, para peserta run akan start/finish di halaman kantor Bupati Gowa.
Direktur GR 10K Saleh mengatakan, konsep Gowa Run kali ini dibuat lebih menarik dan sedikit unik.
“Jadi bukan soal kecepatan dari larinya, tapi bagaimana peserta bisa datang ke Gowa untuk menikmati destinasi wisata utamanya tempat bersejarah di Gowa. Karena peserta ada dari Jakarta, Bandung, Sulawesi Tenggara, dan Kabupaten lain di Sulsel,” papar Saleh.
Karena itu kata Saleh rute run ini sengaja dibuat khusus oleh panitia. ” Rute run nanti sebenarnya dibuat surprise. Tapi yang jelas setelah start di halaman kantor Bupati Gowa, peserta akan stay di rest area pertama yakni makam Sultan Hasanuddin, lalu ke Masjid Tua Katangka, kemudian menuju Museum Istana Balla Lompo, terakhir ke Masjid Agung Syekh Yusuf dan menyisir kawasan lapangan Syekh Yusuf Discovery sebelum tiba ke garis finish di halaman kantor bupati lagi,” kata Saleh.
Hal terpenting dilakukan panitia Gowa Run adalah seluruh peserta wajib menerapkan prokes covid-19. Selain peserta harus ricek suhu tubuh sebelum lari nanti, para peserta pun diwajibkan melampirkan sertifikat vaksin saat mendaftar (melalui aplikasi pedulilindungi).
Dalam Gowa Run 10K ini, panitia tidak hanya menggandeng Pemkab Gowa dan Dinas Pariwisata tapi juga melibatkan pihak Reco didalamnya. Reco adalah salah satu lembaga yang menangani pengelolaan sampah atau limbah plastik.
Keterlibatan Reco di event ini seperti dijelaskan Alex Chandra selaku owner Reco, pihaknya akan secara khusus menangani sampah-sampah plastik par peserta run tersebut.
” Pada saat mereka melakukan kunjungan di tempat wisata atau rest area tentunya para peserta akan melakukan makan minum ringan. Tentunya mereka akan menghasilkan sampah limbah plastik baik dari cemilan maupun minuman yang dikonsumsinya. Nah disinilah peran Reco di event ini. Selain menangani limbah plastik peserta kami juga mengedukasi peserta maupun penonton untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan alam sekitarnya dengan tidak membuang botol minuman atau plastik bungkusan cemilan lainnya sembarang tempat, termasuk mengedukasi mereka cara mengolah sampah atau limbah plastik, ” jelas Alex Chandra.
” Kebetulan kami bergerak di pengolahan limbah plastik. Jadi masyarakat yang kurang kesadarannya, kita edukasi agar bisa membuang sampah pada tempatnya. Termasuk mengedukasi soal pengolahan sampah hingga membangun bank sampah di rumah. Inilah bentuk dukungan kami kepada Pemerintah Kabupaten Gowa dimana kami membangun usaha bank sampah di Gowa yang sudah berjalan enam bulan dengan lokasi aktivitas kami di Kecamatan Pallangga,” tambah Alex Chandra.
Sementara itu, Uchie Nasri, owner Planet Beckham 18 pun menuturkan jika keterlibatannya dalam event ini selain turut jadi peserta Gowa Run 10K, juga sebagai support bagi panitia dalam pelaksanaan event bergengsi pecinta olahraga lari dan pun tampil memotivasi masyarakat Gowa untuk senantiasa berolahraga lari.
Bagi Uchie Nasri, olahraga lari adalah olahraga paling simple yang bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan uang banyak. Namun bisa juga menjadi olahraga mahal ketika orangnya melengkapi diri dengan kostum atau peralatan lain saat melakukan olahraga lari ini.
” Lari adalah olahraga yang tak mesti pakai uang tapi juga bisa menjadi olahraga mahal jika kita melengkapi diri dengan kostum mahal dan lainnya. Tapi hal paling utama dari olahraga lari ini adalah manfaat sehatnya. Kalau saya pribadi sih ikut lari ini sudah menjadi hoby saya dan target saya bukan raih podium prestasi tapi lebih utama adalah saya sehat, dan manfaat lainnya adalah membuat saya jadi awet muda,” ungkap ibu empat anak pemilik pusat kebugaran dan olahraga, karaoke keluarga serta mini resto Planet Bechkam 18 Gowa. –