BATAM, UJUNGJARI.COM--Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, menyampaikan duka cita dan belangsungkawa atas bencana alam gempa bumi yang terjadi di Laut Flores, dengan magnitudo 7,4 14 Desember lalu.

Hal ini disampaikan JK usai melantik pengurus wilayah DMI Propinsi Kepri masa bakti 2021-2026 dan melakukan peninjauan di Unit Donor Darah Kota Batam, Rabu (15/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami sangat berduka dan mengucapkan belangsungkawa atas bencana yang terjadi di Laut Flores antara NTT dengan sulsel,” kata JK di hadapan wartawan di Batam.

Ia menambahkan, bencana gempa bumi telah menimbulkan korban baik kerusakan lingkungan maupun rumah warga. Namun Ia menjamin, PMI siap memberikan bantuan kepada korban bencana alam tersebut.

“PMI akan selalu siap memberikan bantuan baik yang korbannya di Sulawesi maupun korban di Nusa Tenggara sendiri,” tambah JK

Ia juga mengatakan, bencana gempa bumi NTT dan Sulawesi Selatan ini adalah bencana baru setelah meletusnya Gunung Semeru serta sejumlah bencana banjir di sejumlah daerah. Sehingga JK berpandangan perlunya kerja cepat dalam menangani tersebut, baik relawan PMI maupun yang lainnya.

“Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama dan bahu membahu menangani bencana ini bersama-sama,” harapa mantan Wakil Presiden ke-10 dan 12 tersebut.

Terkait dengan stok darah untuk korban bencana, JK mengatakan, bahwa meski tidak semua korban membutuhkan darah, tapi PMI tetap siap memberikan bantuan jika dipandang perlu. Kesiapan tersebut akan disiapkan oleh UTD-UTD terdekat dengan lokasi bencana.

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa terdapat tujuh orang terluka dan ratusan rumah rusak akibat gempa dengan magnitudo 7,4 yang berpusat di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12).

Data tersebut disampaikan Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

“Hingga Selasa pukul 22.15 WIB, kami mencatat tujuh orang terluka akibat gempa bumi tersebut. Rinciannya, 6 orang merupakan warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan 1 orang lainnya warga Kabupaten Manggarai di NTT,” kata Abdul Muhari.