GOWA, UJUNGJARI.COM — Gempa dengan kekuatan Mag 7.5, yang terjadi Selasa (14/12) sekira pukul 10:20:22 Wib, pada Lok:7.59 LS, 122.26 BT, 112 Km barat laut dengan kedalaman 12 Km di Larantuka-NTT ternyata turut dirasakan getarannya hingga di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Gempa yang merupakan potensi dini tsunami ini mengakibatkan sejumlah provinsi diklaim terancam terdampak yakni Maluku, NTB, NTT Sulsel dan Sultra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu kabupaten yang ikut merasakan getaran gempa yang terjadi di laut Flores adalah Kabupaten Gowa. Seketika gempa terjadi, getarannya pun terasa di Gowa dan membuat panik masyarakat yang merasakannya.

Bahkan salah satu bentuk kepanikan paling besar terjadi di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Seluruh pasien yang mengisi ruang perawatan di lantai 4-5-6 diungsikan dan dievakuasi ke luar gedung berlantai tujuh ini.

Plt Direktur RSUD Syekh Yusuf Gowa Zainuddun Jufri bersama Humas RSUD Syekh Yusuf Muh Taslim yang dikonfirmasi sekaitan getaran gempa tersebut mengatakan, saat getaran mulai terjadi sekira pukul 10.20 Wita itu, pihak rumah sakit sempat melakukan evakuasi terhadap para pasien dengan membawa pasien ke luar gedung.

“Iya saat ada getaran gempa kami semua jadi panik dan langsung berinisiatif mengevakuasi para pasien ke luar gedung. Jadi para pasien yang dirawat di lantai 4,5 dan 6 langsung diturunkan ke lantai bawah dan keluar ke pekarangan. Alhamdulillah sekarang getaran itu tidak ada lagi. Lalu kami kemudian menghubungi central BKMG untuk menanyakan kondisi terkini dan alhamdulillah pihak BMKG mengabarkan bahwa kondisi gempa di laut Flores tersebut sudah berhenti dan BMKG memberikan kepastian aman untuk wilayah Gowa dan Sulsel. Makanya, seluruh pasien kami bawa kembali ke ruang perawatan masing-masing, ” jelas Plt Direktur RSUD Syekh Yusuf Gowa Zainuddin Jufri yang juga adalah Wadir Umum RSUD Syekh Yusuf Gowa.

Sementara itu Humas RSUD Syekh Yusuf Muh Taslim menambahkan, setelah dilakukan pengembalian para pasien ke ruangan perawatan masing-masing pihak RSUD kembali melakukan pemantauan di sepanjang sisi gedung baik dari luar maupun dalam dari lantai dasar (basement) hingga ke atap (Rooftop).

” Kami juga imbau kepada seluruh perawat, pegawai, para dokter serta pasien dan keluarga pasien untuk tetap tenang dan tetap berdoa agar kita semua terhindar dari segala bencana, ” jelas Muh Taslim.

Sementara itu pemantauan di kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Gowa, saat terjadi getaran semua pegawai berhamburan keluar ruangan kerja termasuk yang sedang mengikuti rapat di Baruga Karaeng Pattingaloang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa Ikhsan Parawansa kepada BKM via WhatsApp mengatakan gempa yang terjadi di laut Flores itu terjadi dua kali.

” Jadi titik gempa di laut Flores. Getarannya sampai ke Gowa dirasakan. Namun tidak semua area Gowa rasakan getaran itu. Meski demikian, kami tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan kondisi cuaca yang ekstrem saat ini yang sangat potensi membawa bencana baik bencana banjir, angin kencang, longsor bahkan gempa seperti di NTT. Kami juga imbau masyarakat agar jangan percaya dengan berita-berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak berkompoten. Hati-hati dengan berita hoaks, kita harus tetap waspada dalam melakukan aktifitas sehari dan berdoa semoga kita semua dalam lindungan-Nya, ” kata Ikhsan Parawansa.

Dijelaskan Kepala BPBD Gowa ini, pihaknya mengetahui ada gempa dengan melihat layar monitor alat deteksi gempa yang dimiliki Pemkab Gowa .

” Yah kami lihat ada gempa di laut Flores di NTT melalui monitor pendeteksi kami di kantor. Gempa berskala mag:7.5, dengan titik gempa berada di laut 112 Km barat laut Larantuka dengan kedalaman:12 Km. Gempa ini dirasakan (MMI):IV Ruteng, IV Labuan Bajo, IV Larantuka, IV Maumere, IV Adonara, IV Lembata, III Tambolaka, III Waikabubak, III Waingapu, II-III Makassar, II-III Takalar, II-III Pangkep, ” terang Ikhsan Parawansa.

Terpisah Penjabat Sekretaris Kabupaten (Srkkab) Gowa Kamsina yang turut dikonfirmasi membenarkan bahwa saat berkegiatan di kantornya di Pemkab Gowa, para pegawai merasakan getaran sehingga membuat sedikit panik dan berlarian ke luar kantor.

” Namun getaran ini tidak terlalu hebat dan hanya sebentar tapi sempat bikin panik juga, makanya semua pegawai keluar ruangan. Dengan adanya gempa di laut Flores ini, saya atasnama Pemerintah Kabupaten Gowa mengimbau masyarakat untuk tetap waspada setiap kali bepergian keluar rumah di saat cuaca esktrem begini. Jika hujan disertai angin kencang hindari berteduh di bawah pohon besar, jika ada ada tanda-tanda bencana lain cari lah tempat yang aman untuk berlindung. Selain itu perbanyak berdoa agar kita semua selalu terhindari bencana dan musibah, ” imbau Kamsina.-