MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Sedikitnya lima ketua umum partai politik memiliki elektoral jauh berbeda sebagai bakal calon Presiden RI 2024 mendatang.

Kelimanya masing masih Ketua umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan ketua umum DPP PAN Zulkifli Hasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Lembaga Centre For Indonesia Strategic Actions (CISA) yang telah merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden, Kamis (9/10/2021) maka hasilnya menempatkan Agus Harimurti Yudhoyono teratas disusul Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar dan Zulkifli Hasan.

AHY berada pada elektoral 14 persen, Airlangga 6, 25 persen, Prabowo 6 persen, Muhaimin 3,25 persen dan Zulkifli Hasan 1,67 persen.

Survei CISA dilakukan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi menggunakan metode wawancara langsung.

Pengambilan sampel dilakukan dilakukan secara acak. Sementara itu, margin of error survei ini 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Meski memotret lima ketua partai, namun CISA juga memotret sepuluh tokoh lainnya.

Hasilnya Ganjar Pranowo diposisi teratas disusul AHY, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Airlangga.

Berikutnya ada Prabowo, Ridwan Kamil, Puan Maharani, Andika Perkasa, La Nyalla Mattalitti, Muhaimin, Khofifah Indar Parawangsah, Erick Tohir, Salim Seggaf Al Jufri dan Zulkifi Hasan.

“Jika pilpres dilakukan hari ini, terdapat 16,92 persen responden memilih Ganjar Pranowo, yang membuatnya unggul dari semua kandidat setelah pada periode survei CISA sebelumnya didominasi oleh Anies Baswedan, yang harus puas berada di posisi ketiga dan mendapatkan suara 16,75 persen,” kata Direktur CISA Herry Mendrofa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12).

Sementara itu, posisi kedua terus dipegang AHY yang terus menunjukkan konsistensi kenaikan elektabilitasnya dengan meraup 16,83 persen. Prabowo Subianto justru menunjukkan penurunan elektabilitas dari survei sebelumnya.(rif)