BANTAENG, UJUNGJARI.COM — Masjid Syekh Abdul Gani akhirnya selesai direnovasi. Pemakaian pertama setelah renovasi digelar dalam rangkaian Dzikir bersama di HUT ke767 Bantaeng, Selasa, 7 Desember 2021, malam.
Masjid ini kian megah setelah renovasi. Tampilan luar dan dalam penuh kilauan lampu hias. Beberapa furniture dinding juga diubah menjadi lebih cantik. Tata letak lampu utama juga telah diperbaiki. Ada ratusan lampu yang menerangi lantai I dan II maskid ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mewakili pengurus Masjid Syekh Abdul Gani, Kasir Madong berterimakasih kepada pemerintah Kabupaten Bantaeng yang menyisihkan anggaran daerah untuk pembangunan masjid ini. Dia mengenang awal mula pembangunan masjid yang dimulai 21 tahun lalu.
“Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan 21 tahun lalu, bertepatan pada Hari Jadi Bantaeng, 7 Desember. Diletakkan oleh Gubernur Sulsel, waktu itu HZB Palaguna,” jelas dia.
Dia menambahkan, dalam perjalanannya, masjid ini mulai dibangun dengan dana daerah pada delapan tahun kemudian. Bangunan ini kemudian diresmikan penggunaannya pada 31 Juli 2008. Selama masa itu, masjid ini terus mendapat perhatian pemerintah mulai 2001 hingga 2009.
“Nanti pada 2020 dan 2021, pembangunan masjid ini kembali dilanjutkan dan hasilnya bisa kita lihat bersama, hari ini,” katanya.
Dia menambahkan, pembangunan masjid ini pada dasarnya belum selesai. Dia berharap, perhatian pemerintah tidak pernah terputus untuk masjid ini.
“Harapan kami, agar penganggarannya tetap menjadi perhatian Pemkab Bantaeng, agar seluruh bagian masjid dapat selesai keseluruhan,” ujarnya.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan, Bantaeng saat ini berada pada masa yang senantiasa dalam kebersamaan dan kegotongroyongan. Menurutnya, eksistensi Bantaeng ke 767 ini bukanlah hal yang mudah.
“Hanya kebersamaan yang membuat kita semua tetap eksis sampai saat ini,” katanya.
Dia juga menyebut, pemanfaatan perdana masjid ini adalah simbol kebersamaan masyarakat Bantaeng. Dia menyebut masjid ini adalah simbol kehormatan masyarakat Bantaeng yang harus dijaga bersama-sama.
“Ini adalah masjid yang kita cintai bersama. Masjid yang menjadi simbol kehormatan masyarakat Bantaeng,” pungkasnya.
Dia juga mengatakan, masjid yang megah ini adalah hasil karya tenaga-tenaga kerja lokal Bantaeng. Dia mengaku, karya monumental ini adalah bukti jika masyarakat Bantaeng memiliki kemampuan kerja yang sangat baik.
“Inilah kebersamaan kita semua. Mari terus menjaga kebersamaan dan gotong royong ini untuk terus menebarkan kebaikan,” kata dia. (**)