Site icon Ujung Jari

Ukur Kemampuan Keuangan Sebelum Gunakan Pay Later

POLEWALI MANDAR,UJUNGJARI.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Jangan Asal Pakai, Bijak Gunakan Pay Later”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari peneliti ekonomi digital BRIN, Nika Pranata; dosen FEB Universitas Sintuwu Maroso, Andik Setiawan; Edupreneur, Gunawan Primasatya; dan Community Partnership Manager (E-commerce) Tiktok Indonesia, Stephanie Sekar. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Shinta Ardan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Beralih ke sesi pemaparan, Stephanie Sekar mengawali webinar hari ini dengan membawakan materi “Go Cashless: Jenis-jenis Transaksi Digital di Era New Normal”.

Dia menerangkan, saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa dengan pembayaran nontunai dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai transaksi keuangan. “Jumlah pengguna layanan ini diprediksi akan melesat di masa depan,” ujarnya.

Selanjutnya, Gunawan Primasatya memaparkan materi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Menurut dia, etika harus menjadi pegangan untuk membangun ruang digital aman dalam bertransaksi daring. “Go digital harus dibarengi dengan kecakapan dan etika yang baik,” beber Founder Tana Poso Digital Media tersebut.

Andik Setiawan sebagai pemateri ketiga menyampaikan tema tentang “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Dia mengatakan, pembayaran digital aman, mudah, praktis serta memajukan ekonomi Indonesia. Selain itu, transaksi digital akan mengurangi peredaran uang palsu.

Pembicara terakhir, Nika Pranata, menyampaikan tema mengenai “Pay Later Sebagai Transaksi Berbisnis Online Baru”. Dia menyarankan untuk mengenali diri sendiri baik kemampuan keuangan dan kebutuhan sebelum menggunakan layanan pay later. “Pahami kontrak dengan baik terkait bunga, biaya admin, jatuh tempo dan sebagainya agar tidak terjebak masalah keuangan ke depan,” ujarnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber.

Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Bagaimana sikap dalam menggunakan pay later karena memberi kemudahan, tapi juga membuat tergantung dalam berbelanja,” tanya salah satu peserta, Chairil Akbar. Nika Pranata mengatakan, pay later cenderung mendorong masyarakat lebih konsumtif.

“Kuncinya adalah diri sendiri untuk membedakan keinginan dan kebutuhan di tengah maraknya promo. Hal paling penting adalah terukur dan cermat menghitung pengeluaran setiap bulan,” terangnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi

Exit mobile version