Site icon Ujung Jari

Hindari Publikasi Data Pribadi di Media Sosial dan Jangan Klik Tautan Spam

PALOPO,UJUNGJARI.COM– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 29 Oktober 2021 di Palopo, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Lindungi Transaksi Jangan Sampai Dicuri”.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini. Masing-masing yakni, Digital Entrepreneur & Anggota Forum Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia, Hendro Prastio; Instagrammer & Lifestyle, Andi Mauderi Kabir; peneliti Jalin Institute, Wahyu Chandra; serta Profesional IT, Rifaldy Ramadhan Latief.

Sedangkan moderator yaitu Desmona Chandra. Sebanyak 661 peserta mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan webinar kali ini. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Memasuki sesi pemaparan, materi pertama dibawakan oleh Hendro Prastio yang menyampaikan tema “Tips Memilih Dompet Digital yang Aman”.

Menurut Hendro, dompet digital dinilai manfaat karena lebih praktis dan efisien, menawarkan diskon dan promo, serta memberi keuntungan bagi pengusaha. Kekurangannya, tidak semua toko memanfaatkan fasilitas ini, hanya berlaku untuk transaksi, dan tidak bisa ditukar dengan uang. “Pastikan dompet digital yang dipilih telah diawasi oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ” katanya.

Selanjutnya, Andi Mauderi Kabir menyampaikan paparan berjudul “Etika dan Peraturan yang Berlaku untuk Transaksi Digital”. Ia mengatakan, transaksi digital ialah segala bentuk transaksi keuangan yang terjadi secara non tunai, misalnya melalui m-banking dan dompet digital. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain, hindari WiFi umum, ubah pin atau sandi secara berkala, serta rutin perbaharui data. “Suatu transaksi digital dikatakan beretika apabila para pelaku menggunakan hati nurani, misalnya produknya baik atau promosi tanpa menipu,” jelas dia.

Pemateri ketiga, Wahyu Chandra, memaparkan materi bertema “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Menurut dia, transaksi digital menjadi keniscayaan. Bahkan, telah dijamin hukum nasional dan memiliki implikasi bagi pelanggarnya.

Adapun, landasannya diatur dalam UU Nomor 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan PP Nomor 82/2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Elektronik. “Persoalannya sekarang mungkin bagaimana masyarakat bisa mengakses serta dapat memahami hak dan kewajiban yang diatur dalam kebijakan tersebut,” imbuhnya.

Rifaldy Ramadhan Latief, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Fungsi Keamanan dari PIN, kata sandi, Two Factor Authentication, dan OTP”. Ia mengatakan, PIN merupakan kunci keamanan yang terdiri dari kombinasi angka-angka hingga enam digit. Sedangkan kata sandi merupakan sistem keamanan yang mengkombinasikan angka, huruf, maupun karakter hingga mencapai 16 digit.

Selain itu, sistem keamanan lain yang digunakan misalnya face unlock, pattern lock, dan fingerprint lock. “Sedangkan One time password (OTP) berupa pemberitahuan lewat surel, SMS, Whatsapp, atau Telegram yang hanya bisa digunakan sekali dan berbatas waktu,” tutur dia.

Setelah pemaparan seluruh materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Desmona. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah seorang peserta, Farhan, bertanya tentang bagaimana antisipasi kebocoran data dan upaya peretasan transaksi digital dalam aplikasi dompet digital. Menanggapi hal tersebut, Andi Mauderi bilang, warganet harus berhati-hati untuk tidak mempublikasikan data pribadi dalam akun media sosial dan hindari tautan yang berpotensi spam.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Exit mobile version