ENREKANG,UJUNGJARI.COM–Dangke ternyata memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Makanan khas Enrekang yang terbuat dari susu itu diyakini memiliki banyak manfaat. Salah satunya bagi ibu hamil.

Manfaat dangke bagi ibu hamil itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan Rika Riyanti, salah seorang dosen di Universitas Hasanuddin Makassar. Bahkan penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Kerepuk Dangke Terhadap Peningkatan Asupan Gizi dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia di Kabupaten Enrekang” kini tengah ditindaklanjuti oleh tim dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rika meyakini penganan khas lokal Enrekang dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan khususnya ibu hamil. Penelitiannya Rika telah dipublikasi pada Jurnal Internasional yang terindeks SCOPUS.

Dalam risetnya diungkapkan dangke mengandung zat gizi yang tinggi. Terutama protein yang berperan penting dalam metabolisme zat besi. Zat besi ini sangat berpengaruh dalam proses pembentukan hemoglobin dalam tubuh untuk mencegah anemia.

Hanya saja, Rika menyayangkan, dangke yang terjual di pasaran tidak menempatkan dangke sebagai bahan pokok melainkan sebagai bahan/komposisi pelengkap.

Untuk itu dibuatlah suatu formula/resep kerupuk dangke yang mengandung jumlah zat gizi yang lebih tinggi.

“Terbukti meningkatkan kadar hemoglobin darah ibu yang menjadi indicator seorangibu anemia atau tidak,” urai Rika, Senin 25 Oktober 2021 siang.

Pascasarjana Unhas lantas tertarik. Rika pun tidak pernah menyangka penelitiannya mendapat perhatian para terpelajar dari UNHAS.

Ia berharap, semoga dengan niat ini lahirlah kreasi dan inovasi olahan dari dangke sebagai makanan khas Enrekang yang kaya akan gizi. Selain itu juga mengangkat dangke sebagai oleh-oleh khas Enrekang yang dikenal di skala nasional maupun internasional.

Tim Pascasarjana Unhas Jurusan S2 Kebidanan yang diketuai Dr. Mardiana Ahmad, M.Keb telah bertandang ke Enrekang,  22 Oktober 2021 lalu. Mereka meminta izin langsung dari Bupati Muslimin Bando, untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.

Mardiana mengatakan, asupan gizi yang cukup pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) sangat penting guna mencegah stunting.

“Mengingat angka stunting yang cukup tinggi. Karena itu kita berharap bisa membantu lewat beberapa kegiatan,” kata Dr Mardiana.

Mereka ingin menjadikan dangke dan olahannya menjadi peta penelitian mahasiswa S2 kebidanan hingga tahun 2024.  Ini akan dilakukan di Kecamatan Cendana sebagai daerah binaan.

Bupati Enrekang, Muslimin Bando menyambut baik maksud dari Unhas dan menyatakan kesiapannya mensupport penelitian itu lebih lanjut.

Menurutnya, hal ini sungguh kabar baik, meski sejak dulu manfaat dangke sudah terkenal.