BONE,UJUNGJARI.COM– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 Oktober 2021 di Bone, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Go Digital Kalau Tak Mau Bisnis Tertinggal” ini diikuti oleh 621 peserta dari berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara hari ini dipandu oleh Jihan selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber, di antaranya diantaranya Andi Syahruni Aryanti selaku praktisi pertanian dan Founder Afaea Agrotis, Rosmini Hamid selaku konsultan pemasaran digital, Rahayu Jafar selaku Accounting LAZIZMU Makassar, serta Frisky Aulia selaku pemengaruh dan pemilik brand.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, sesi pemaparan materi dimulai dengan narasumber pertama, yaitu Andi Syahruni Aryanti yang membawakan tema “Strategi Digital Marketing Petani dan Nelayan di Pandemi Covid 19”.
Syahruni menjabarkan prinsip pemasaran yang terdiri atas produk, harga, promosi, tempat, dan opini publik. Beberapa kendala utama yang terjadi saat pemasaran daring produk pangan, di antaranya kesulitan mengoperasikan aplikasi, kendala jaringan, pasar kurang memadai, hingga panjangnya jalur pemesanan.
“Terkait strategi pemasaran daring produk pangan, pebisnis bisa membuat branding produk atau logo, menyebarkan kesadaran terkait produk, membuat media sosial, serta melakukan riset dan evaluasi,” urainya.
Selanjutnya, Rosmini Hamid selaku pemateri kedua membawakan tema “Sosialisasi e-Market: Beradaptasi atau Mati”. Ros menjelaskan tahapan yang harus dilakukan oleh UMKM untuk memulai penjualan secara digital, dimulai dari menyiapkan tim, perangkat, dan juga anggaran.
Menurut dia, internet memiliki banyak manfaat bagi dunia usaha karena dapat menganalisis produk serta pasar, menyediakan lowongan kerja dan karyawan, serta wadah untuk mempertemukan klien.
“Bermain dengan kolam daring memang banyak tantangan, apalagi kalau kita terjun ke lokapasar. Untuk itu, lakukan tiga pendekatan ini: cari nama produk yang mudah diingat, gunakan sistem pembayaran yang mudah, dan harga yang kompetitif,” pesannya.
Rahayu Jafar sebagai pemateri ketiga mengusung tema “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Daring”. Ia mengatakan, kendala yang kerap terjadi saat melakukan pembayaran tagihan secara daring, misalnya pengguna belum memahami cara melakukan transaksi, gangguan jaringan, kendala pada sistem, dan transaksi gagal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bertransaksi daring, di antaranya gunakan situs terpercaya, pahami syarat dan ketentuan, serta cermati prosedur dan biaya agar terhindar dari kendala yang tidak diinginkan saat bertransaksi.
Pemateri terakhir, Frisky Aulia, mengupas tema bertajuk “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan Selama Pandemi”. Frisky menuturkan jenis-jenis investasi daring, seperti saham, reksadana, emas, valuta asing, P2P, dan properti. Tips dalam berinvestasi daring, di antaranya memilih investasi yang tepat, mencermati kredibilitas perusahaan investasi, dan memahami skema investasi yang dipilih.
“Yang tidak kalah penting: cari tahu apakah produk investasi tersebut terdaftar di OJK atau tidak,” pungkasnya.
Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang kemudian disambut hangat oleh para peserta. Sepuluh penanya beruntung akan mendapatkan uang elektronik masing-masing sebesar Rp100.000 dari panitia.
Salah satu peserta bertanya mengenai bagaimana cara memulai bisnis daring untuk pemula. Menurut Ros, kita harus menggunakan media sosial yang disertai dengan tautan untuk pemesanan atau nomor yang bisa dihubungi. Kedua, berkolaborasi dengan selebgram yang sesuai dengan produk yang kita jual. Terakhir, mengetahui cara menggunakan iklan murah, seperti Facebook Ads atau Instagram Ads.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.