GOWA, UJUNGJARI.COM — Nahas dialami dua warga di Gowa. Dalam sekejap tewas setelah disambar petir di pinggir empang milik warga bernama Abd Rahim Dg Bantang (45) di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel, Selasa (19/10/2021) sekira pukul 12.00 Wita.
Dua warga yang menjadi korban petir ini yakni Jufri Dg Jalling (50) seorang petani dan Serma Abd Kadir (42) anggota TNI yang saat ini bertugas sebagai Turyan 4 Kima Dodik Belanegara Rindam XIV Hasanuddin. Dua warga ini menetap di Jalan Poros Malino, Kampung Bontorea, Desa Bilibili, Kecamatan Bontomarannu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedua korban tersambar petir saat berada di bibir empang. Konon keduanya berada di empat itu karena sedang menggagas kerjasama dengan pemilik empang untuk budidaya ikan nila.
Namun impian budidaya itu sirna setelah keduanya baik Serma Abd Kadir maupun Jufri Jalling menemui ajalnya disambar petir disaat hujan deras mengguyur siang tersebut.
Terkait tewasnya dua warga akibat sambaran petir tersebut dibenarkan Kapolsek Bontomarannu Iptu Bahtiar. Saat dikonfirmasi, Selasa siang, Iptu Bahtiar mengatakan kedua warga masing-masing Serma Abd Kadir anggota TNI dan Jufri Jalling petani di Bilibili ini meninggal di tempat tepat di samping pondok empang.
” Iya benar, kedua warga masing-masing anggota TNI Rindam Pakkatto Serma Abd Kadir dan seorang petani bernama Jufri Dg Jalling tewas di tempat setelah kena sambaran petir yang terjadi di saat hujan siang tadi, ” jelas Kapolsek Bontomarannu via pesan WhatsApp.
Kini kedua korban diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk prosesi pemakaman setelah kedua korban dievakuasi tim Kes dari Polkes Rindam XIV Hasanuddin dipimpin dr Lettu CKM Hendra Prima pada pukul 14.15 Wita.
Pada pukul 14.35 Wita, mayat Serma Abd Kadir dievakuasi ke RS Pelamonia Kota Makassar untuk divisum sementara mayat Jufri Dg Jalling langsung diambil pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka di Bontorea, Desa Bilibili untuk diproses pemakaman.
Sesuai kronologi kejadian berdasarkan pengakuan Abbas Dg Emba (45), petani asal Dusun Bontobonto, Desa Romangloe, Kecamatan Bontomarannu yang menyertai keberadaan kedua korban di empang, jelas Iptu Bahtiar, berawal ketika sekitar pukul 11.00 Wita Abbas Emba bersama kedua korban datang ke empang milik Abd Rahim Dg. Bantang itu dengan tujuan ingin kerjasama untuk budidaya dan pengadaan bibit ikan nila.
” Namun menurut saksi (Abbas Dg Emba) saat itu sekira pukul 12.00 Wita hujan deras mengguyur sehingga saksi bersama kedua korban serta pemilik empang Abd Rahim Dg Bantang lalu berteduh di pondok empang yang berada di bawah pohon mangga. Keempat warga ini berteduh namun pada pukul 13.00 Wita terjadi petir dan tiba-tiba menyambar kedua korban serta saksi Abbas Dg Emba. Kedua korban langsung tewas sementara saksi terpental namun selamat. Saksi korban pun berlari dan berteriak minta tolong kepada warga sekitar dan menghubungi aparat setempat. Kebetulan empang ini terletak di kawasan belakang kompleks Lapas Bolangi, ” papar Kapolsek Bontomarannu sesuai keterangan saksi hidup Abbas Dg Emba.
Dijelaskan Iptu Bahtiar, setelah kejadian, Paurpam Rindam XIV Hasanuddin Kapten Arh Muchlis bersama Kanit Intel Polsek Bontomarannu Aiptu Syahabuddin serta sejumlah personil Unit Intel Kodim 1409 Gowa tiba di TKP sekitar pukul 13.30 Wita.
” Setelah melakukan olah TKP pada pukul 14.00 Wita mayat korban Jufri Dg Jalling lalu diserahkan ke pihak keluarga dan dibawa ke Bontorea sementara mayat Serma Abd Kadir dibawa ke RS Pelamonia Makassar untuk divisum pada pukul 14.30 Wita, ” papar Kapolsek Bontomarannu. –