MAMUJU,UJUNGJARI.COM– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 18 Oktober 2021 di Mamuju, Sulawesi Barat.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Stop di Kamu! Lawan Pelecehan Seksual di Media Digital”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program kali ini menghadirkan empat narasumber terdiri dari akademisi dan peneliti, Asrul Sani; Founder Jelajah Dunia, Suhardiyanto; dosen di Universitas Sulawesi Barat, Endriady Abidin; serta selebgram, Andi Amalia Kartika. Adapun sebagai moderator adalah Septy Wulandari. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Asrul Sani sebagai pemateri pertama membuka sesi materi dengan presentasi bertema “Positif, Kreatif dan Aman di Internet”.

Menurut dia, media sosial (medsos) hendaknya dimanfaatkan untuk membangun jaringan baik pekerjaan, bisnis maupun persahabatan. “Bila ingin merintis suatu usaha, gunakan media sosial untuk memperbesar bisnis. Salah satunya membangun jaringan dengan follower,” sarannya.

Pemateri selanjutnya, Andi Amalia Kartika, menyampaikan materi berjudul “Pelecehan Seksual di Dunia Digital”. Pehobi travelling ini mengatakan, kemajuan teknologi memudahkan siapa saja untuk dapat mengakses internet. Orangtua memegang peranan mengontrol kegiatan anak di dunia maya. “Orangtua juga harus memperhatikan kemajuan teknologi. Jangan menjadi orangtua apatis dan membiarkan anak mengakses bebas di internet,” tukasnya.

Suhardiyanto sebagai pemateri ketiga mengupas materi “Mengenalkan Budaya Indonesia Lewat Literasi Digital”. Dia menyarankan untuk memproduksi budaya di ruang digital dengan kemasan menarik terutama jika ingin membidik generasi milenial.

”Saat ini, konten yang menarik itu kebanyakan berbentuk audio visual, sehingga perlu transformasi kompetensi agar budaya yang ingin disampaikan bisa diterima oleh anak-anak masa kini,” tuturnya.

Sebagai pemateri terakhir, Endriady Abidin memaparkan tema mengenai “Berani Melapor Kejahatan Siber”. Dia menyatakan, keamanan internet harus dipahami sebagai tindakan meningkatkan kewaspadaan terkait ancaman keamanan yang berasal dari konektivitas internet.

Adapun pelaporan atas kejahatan siber, bisa dilakukan secara daring ataupun datang langsung ke kepolisian dengan membawa bukti tangkapan layar, tautan, foto atau video.

Selanjutnya, Septy Wulandari selaku moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh peserta. Dalam kesempatan tersebut, peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Sepuluh penanya beruntung berhak mendapatkan hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 dari panitia.

“Bagaimana menghindarkan diri dari pelecehan seksual di dunia digital?” tanya Moh Iqbal, salah seorang peserta kegiatan. Andi Amalia Kartika mengatakan, sebelum mengunggah, perhatikan konten yang akan diunggah dan timbang manfaat unggahan bagi orang lain.

“Kita tidak bisa mengontrol komentar orang lain dan tidak bisa menghindari, namun kita bisa mencegah atau meminimalisasi terjadinya pelecehan seksual di dunia maya,” paparnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.