Site icon Ujung Jari

Kembangkan Bisnis Lewat Lokapasar dan Jejaring Sosial

KONAWE,UJUNGJARI.COM– Sebanyak 1.032 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 15 Oktober 2021 di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Cerdas dan Aman Manfaatkan Lokapasar”.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini. Masing-masing yakni, Founder Blod.id, Eko Putra Nasaru; jurnalis & pendiri lokapasar SatuPlus, Guesman Laeta; Community Partnership Manager (E-Commerce) TikTok Indonesia, Stephanie Sekar; serta dosen Universitas Halu Oleo & pegiat literasi investasi, Rahmawati. Sedangkan moderator yaitu Linda Setiawati.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Sesi berikutnya adalah pemaparan materi yang dibuka oleh Eko Putra Nasaru dengan presentasi bertema ”Mengenal Marketplace: Aksesibilitas, Jenis, dan Fitur”.

Menurut dia, marketplace atau lokapasar merupakan pihak perantara yang menyatukan penjual dengan pembeli. Contohnya, Shopee, Blibli, Bukalapak, Bhinneka, Indotrading, OLX, Gofood, serta TaniHub. Beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan untuk berbelanja daring di loka pasar, antara lain menu bantuan, fasilitas poin atau cashback, gim, dan keamanan tambahan.

“Ada tiga hal umum yang perlu diperhatikan dalam berbelanja daring, yaitu mutu produk, keamanan, dan pelayanan,” katanya.

Selanjutnya, Guesman Laeta menyampaikan paparan berjudul “E-Commerce dan Digital Marketing”. Ia mengatakan, e-dagang atau bisnis daring menjadi pilihan pelaku usaha karena mudah untuk dilakukan siapa saja dan di mana saja, modal rendah, potensi pasar yang luas, serta peluang keuntungan lebih besar.

Untuk promosi dan mencari pasar di internet, pelaku usaha dapat memanfaatkan loka pasar, jejaring sosial, serta laman pribadi. “Intinya, segala media pemasaran membutuhkan konten atau isi, misalnya berupa video atau foto,” tutur dia.

Pemateri ketiga, Stephanie Sekar, memaparkan materi bertema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, sedikitnya ada enam tips bijak dalam berbelanja daring, yaitu susun daftar kebutuhan, berlangganan informasi promo dan diskon, cari ongkos kirim yang murah, pilih waktu belanja yang tepat, bandingkan harga, serta siapkan rekening khusus untuk transaksi.

Selain berbelanja, warganet juga bisa memanfaatkan e-dagang untuk menjual produk lokal mulai dari kuliner, kerajinan tangan, bahkan jasa. “Belanja daring untuk memenuhi kebutuhan, bukan karena keinginan,” jelasnya.

Adapun Rahmawati, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Cara Aman Berinvestasi Online”. Ia mengatakan, sejumlah instrumen investasi di ranah digital, antara lain emas, saham, obligasi, properti, mata uang digital atau cryptocurrency, reksadana, dan peer to peer lending (P2P).

Masing-masing instrumen memiliki kekurangan dan kelebihan, misalnya emas relatif stabil dan cenderung naik dalam waktu panjang, serta saham yang berpeluang meningkat keuntungannya dalam waktu singkat. “Syarat jumlah investasi di platform digital cukup rendah dan terjangkau. Jadi, setiap orang yang punya dana terbatas bisa berinvestasi,” ujar dia.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Linda Setiawati. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah seorang peserta, Hayu Prabowo, bertanya tentang seberapa perlu dalam mengenalkan produk lewat jasa pemengaruh atau influencer. Menanggapi hal tersebut, Guesman bilang, promosi produk berbayar menggunakan pemengaruh cukup tepat untuk menyasar target konsumen. Namun, warganet juga bisa melakukan promosi secara gratis, misalnya dengan mengajak teman-teman di media sosial untuk membantu mengenalkan produk.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Exit mobile version