MAKASSAR, UJUNGJARI.COM–Universitas Negeri Makassar menggandeng sejumlah sekolah menengah pertama di Makassar untuk mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada kompetensi literasi berstandar internasional.
Melalui Program Asesesmen Klinik High Order Thinking Skills (HOTS) Literacy, sekolah mitra dilatih mengembangkan HOTs literacy di bidang membaca, sains, dan matematika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program ini melibatkan dosen, guru, dan mahasiswa. Untuk mencapai tujuan program ini, telah dilaksanakan Workshop Asesmen Klinik HOTS Literasi di Hotel Four Points yang melibatkan 9 dosen, 18 guru, dan 18 mahasiswa.
Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.Tp., IPU, ASEAN Eng., dalam sambutan pada acara pembukaan menyampaikan bahwa program ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Makassar.
Lebih lanjut Rektor UNM dua periode tersebut menyampaikan bahwa program Asesmen Klinik ini merupakan salah satu bentuk implementasi program Revitalisasi Lembaga Kependidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang diberikan ke tujuh perguruan tinggi di Indonesia.
“Program ini tidak datang tiba-tiba, tetapi ini penugasan yang diberikan atas capaian dan prestasi yang ditunjukkan UNM selama ini. Buktinya, dari sekian banyak LPTK hanya enam yang diberi kepercayaan menjalankan program ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNM dalam laporannya memaparkan bahwa tahun ini kampus orange akan menjalankan enam program yang berorientasi kepada pengembangan HOTS Literacy. Tiga program akan dijalankan melalui kemitraan dengan sekolah.
“Program ini memperkuat peran perguruan tinggi LPTK dalam meningkatkan pencapaian literasi anak bangsa melalui pendampingan program peningkatan kompetensi pemecahan asesmen HOTs-literacy,” kata mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial itu.
Program ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengembangkan kompetensi yang mendukung program Merdeka Belajar dan Kampus Mengajar (MBKM) dalam bentuk layanan peningkatan kompetensi pemecahan asesmen HOTS-literacy di sekolah.
Lebih lanjut, Hasnawi mengungkapkan bahwa program peningkatan HOTS literasi yang dilaksanakan UNM melibatkan 12 di Makassar dan Gowa, 66 dosen, 72 guru, dan 227 mahasiswa.
Setelah pelaksanaan workshop, satu tim kolaboratif yang terdiri atas 1 dosen, 2 guru, dan 2 mahasiswa akan melaksanakan implementasi selama dua bulan di sekolah mitra. Program ini dimulai dengan pretest dan diakhiri postest untuk mengukur keberhasilan program.