BANTAENG, UJUNGJARI.COM — Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin memiliki cara sendiri dalam mendorong majunya dunia pendidikan di Kabupaten Bantaeng.

Kepala daerah peraih penghargaan dari PGRI Sulsel itu memiliki program unggulan Perlengkapan Sekolah Gratis untuk peserta didik setiap tahun ajaran baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Memasuki tahun ketiga, Ilham Syah Azikin melakukan penyerahan simbolis kain seragam untuk peserta didik PAUD, SD dan SMP dan dilanjutkan dengan penandatanganan fakta integritas dengan kelompok penjahit yang ada di Kabupaten Bantaeng di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bantaeng, Kamis (24/9).

Kelompok penjahit tahun 2021 akan memproduksi perlengkapan sekolah untuk 9.867 murid. Ditingkat SMP sederajat ada 3.510 murid, ditingkat SD 3.332 murid dan ditingkat TK dan PAUD 3.025 murid.

Tidak sampai disitu, program bantuan perlengkapan sekolah ini juga melibatkan ratusan kelompok tukang jahit yang ada di Bantaeng. Tujuannya agar perputaran ekonomi masyarakat berjalan baik. Tahun ini dilibatkan 132 kelompok dengan jumlah anggota 1.389 orang penjahit.

“Kita harapkan, program ini senantiasa memperlancar pelaksanaan pendidikan mulai dari PAUD sampai SMP. Bukan hanya pemerintah, pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama. Saya berharap penjahit mengutamakan kualitas,” kata dia.

Bupati Ilham di hadapan penjahit mengungkapkan, Pemkab bisa saja mengabil kebijakan pabrikasi. Namun bukan itu tujuannya. Bantaeng kedepannya diharapkan mampu menjadi produsen perlengkapan sekolah dan berjalan beriringan dengan menghidupkan pelaku usaha.

“Selain meringankan beban orang tua, kita juga menghidupkan pelaku usaha dan menggerakkan ekonomi yang mengedepankan kualitas dan kemanfaatannya. Kedepankan kualitas pekerjaan, perlihatkan hasil yang layak untuk dipergunakan anak – anak kita. Semoga ini memberikan manfaat yang besar untuk pembangunan sumber daya di Bantaeng,” ungkap Bupati peraih penghargaan Jasa Bakti Koperasi dan UKM dari Kementerian Koperasi dan UKM itu.

Salah satu ketua kelompok penjahit, Nursam (50) mengungkapkan sangat bersyukur dengan adanya program tersebut. Baginya, tiga tahun berjalan program itu membantu ibu – ibu rumah tangga sampai ke pelosok desa.

“Kami sangat terbantu dengan program ini. Ibu – ibu rumah tangga memiliki pekerjaan yang telah mampu meningkatkan perekonomian. Anak – anak mendapatkan perlengkapan sekolah gratis, dan orang tuanya mendapat penghasilan dari menjahit,” ujarnya. (**)