MAKASSAR, UJUNGJARI.COM–Manajemen Persebaya mengevaluasi penyebab kekalahannya dari PSM Makassar dalam lanjutan pertandingan Liga Indonesia 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu (18/9).
Meski unggul lebih dahulu di menit 19, Persebaya justru takluk dari PSM Makassar dengan skor telak 3-1.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso mengakui timnya masih memiliki beberapa kelemahan.
Salah satunya sektor kanan pertahanan. Hampir semua serangan berbahaya PSM datang lewat area tersebut.
“Sisi kanan pertahanan memang kurang optimal pasca cederanya Koko Ari,” kata Aji.
Ironisnya, Persebaya tidak memiliki banyak stok pemain di posisi tersebut. Karena itu, Aji memasang M. Syaifuddin untuk bermain di kanan pada babak pertama. Lalu, dia digantikan Ady Setiawan sejak menit ke-56.
“Yang jelas, saya sangat kecewa karena kekalahan ini. Semua gol lawan karena kesalahan kami sendiri, bukan karena proses,” keluh Aji seperti dikutip dari jawapos.com.
Aji membeberkan, gol-gol yang tercipta bagi lawan tak semata karena kesalahan kiper. Namun, karena kurang solidnya lini pertahanan dan kerap melakukan kesalahan sendiri. Gol pertama PSM, misalnya. Menurut dia, itu terjadi karena kesalahan Arif Satria yang kurang tenang mengawal Anco Jansen.
Gol kedua tercipta lantaran tidak ada pemain yang bisa menghalau bola datar. Padahal, ada banyak pemain yang seharusnya bisa menghalau. Sedangkan gol ketiga terjadi karena kurang sigapnya pemain menutup ruang gerak dan memenangkan duel. ’’Ini menjadi evaluasi kami di pertandingan selanjutnya,’’ katanya.
Mantan pemain Timnas ini juga menyoroti mental pemain. Menurut dia, ketika sudah leading, pemain terkesan meremehkan lawan. Akibatnya, lawan bisa membalikkan keadaan.
’’Di babak kedua, kami mau kejar sudah susah. Lawan sudah memiliki kepercayaan diri tinggi karena unggul 3-1. Mereka lebih enjoy. Kami kesusahan,’’ tuturnya.
Aji mengakui solidnya permainan lawan. Karena itu, dia sempat memasukkan Akbar Firmansyah di awal babak kedua menggantikan Samsul Arif Munip. Namun, pada menit ke-75, Akbar ditarik keluar digantikan Rendy Irwan.
’’Saya pikir Akbar bisa tune in ya di babak kedua. Tapi dapat pressure ketat dan kurang berkembang. Akhirnya saya ganti,’’ jelasnya. (*)