MAKASSAR, UJUNGJARI.COM— Pelayanan di Kantor Lurah Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, sempat terhenti pada Rabu (15/9) sekitar pukul 11.00 wita.

Sejumlah warga melakukan penyegelan di kantor tersebut karena kesal lantaran tidak puas atas pelayanan yang diberikan aparat kelurahan beserta lurahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari sebuah video yang beredar di medsos, warga melakukan penutupan pintu gerbang masuk secara paksa.

Di depan pagar dibentangkan sejumlah spanduk bertuliskan turunkan pak lurah, warga tidak senang atas pelayanannya.

Salah seorang warga yang melakukan aksi protes mengemukakan jika warga Rappokalling tidak senang dengan kinerja lurah saat ini.

Diapun menuntut agar Plt Lurah Rappokalling, Muhammad Hatta, mengundurkan diri dari jabatannya. Pernyataan tersebut disampaikan sebagai Bentuk ketidakpuasan terhadap kinerja yang bersangkutan.

“Lurah Rappokkalling semua tidak senang, jadi sementara pelayanan ditutup,” keluh salah satu warga yang ditemui.

Dia mengaku lurahnya terlalu sombong dan mempersulit warga. Salah satunya, jika warga ingin meminta tanda tangan untuk pengurusan administrasi, lamban responnya.

Dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, Camat Tallo, Aulia Arsyad membenarkan adanya aksi tersebut.

“Itu tadi warga kurang puas dengan pelayanan di Kelurahan, keluhannya mereka karena pelayanan lambat. Mungkin karena tadi puncaknya makanya ada tindakan begitu,” kata Aulia.

Dia menjelaskan, lambatnya pelayanan tersebut dikarenakan, Muhammad Hatta yang saat ini menjabat sebagai Plt Lurah Rappokalling, juga menjabat sebagai kepala seksi di Kantor Kecamatan Tallo.

Sehingga, kata Aulia, Plt Lurah tersebut memiliki dua tugas atau tanggungjawab.

“Inikan Plt lurah juga menjabat kepala seksi di kecamatan, makanya ada tugas lainnya sebagai kepala seksi yang dia kerja, makanya dia dua fungsi,” jelasnya.

Pihaknya pun telah menemui warga untuk memberikan mereka pemahaman, terkait kondisi yang ada.

Setelah mendengar penjelasan dari Camat Tallo, warga Rappokalling pun langsung melepas spanduk yang mereka pasang.

“Saya tadi sudah ketemu langsung dengan warga, mereka sudah paham. Kami juga sudah minta agar kertas yang ditempel itu dibuka, dan mereka semua siap,” tutupnya. (rhm)