JAKARTA, UJUNGJARI.COM--Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritik rencana Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal Badan Standardisasi Nasional (BSN) membuat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk tembakau. Produk tembakau yang dimaksud adalah rokok dan vape.
Ketua Umum YLKI, Tulus Abadi, seperti dikutip dari jawapos.com menegaskan pihaknya menolak pemberian SNI pada produk tembakau karena beberapa alasan. Pertama, rokok adalah produk substandard yang tak pantas dibuatkan SNI. ’’Dari sisi apa pun tidak pantas, apalagi dari sisi kesehatan,’’ ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tulus menambahkan jika tujuannya untuk melindungi konsumen, pembuatan SNI juga tidak bisa dilanjutkan. Alasannya, instrumen kebijakan untuk melindungi konsumen dari bahaya produk hasil tembakau adalah dengan peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok hingga menaikkan cukai rokok.
“UU Kesehatan dan UU Perlindungan konsumen pun telah menjabarkan hal tersebut. Dengan demikian, pembuatan SNI untuk produk tembakau adalah antiregulasi,” tegasnya.
YLKI mendesak BSN segera membatalkan proses penggodokan SNI untuk produk hasil tembakau. “Ini merupakan kebijakan yang sesat pikir,” katanya. Dia juga mendesak Kemenkes menolak rencana itu.
“Jika pemerintah memang ingin melindungi konsumen dari bahaya produk tembakau, caranya bukan membuat SNI. Tetapi larang iklan dan promosi rokok,” ujar Tulus.
Selain itu, YLKI juga meminta pemerintah segera melaksanakan amandemen PP No 109/2021 tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan. Dengan begitu, aturan yang ada terkait produk tembakau menjadi seragam.