ENREKANG,UJUNGJARI.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 7 September 2021 di Enrekang, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diangkat pada hari ini adalah “Mari Berbahasa yang Benar dan Beretika di Ruang Digital”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program yang dipandu oleh Aguslia Hidayah selaku moderator dihadiri oleh 722 peserta dengan menghadirkan empat narasumber, yaitu anggota Mafindo, Erwin Saputra; dosen dan Pendiri Pojok Sosial Ekologi, Ica Wulansari; Ketua Prodi Teknik Informatika STMIK Multicom Bolmong, Michel Farrel Tomatala; serta Founder Kaki Gatal Production, Suhandri Lariwu. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi diselenggarakan dengan menargetkan 57.550 peserta.

Acara dibuka dengan sambutan penuh semangat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenai pentingnya literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” tutur Presiden.

Pemateri pertama, Ica Wulansari, membawakan tema “Digital Skill dan Digital Online”. Ica memaparkan mengenai kursus daring. Menurutnya, kursus daring memberikan metode pembelajaran yang mudah diakses dan relevan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Adanya kursus daring membuat peluang belajar menjadi lebih mudah dan terjangkau bagi siapapun.

Berikutnya, Erwin Saputra mengusung tema “Ujaran Kebencian di Media Sosial”. Ia menjelaskan bahwa salah satu alasan utama mengapa masyarakat mudah mempercayai hoaks adalah akibat rendahnya literasi, sehingga masyarakat cenderung hanya membaca judul tanpa isi, hanya mempercayai sumber tertentu, dan tidak bisa membedakan antara berita benar dengan hoaks.

Pemateri ketiga, Suhandri Lariwu, membawakan tema “Memahami Batasan dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital”. Pada sesinya, Suhandri menyebutkan beberapa contoh netiket dalam dunia digital, di antaranya menulis surel dengan ejaan yang benar dan kalimat yang sopan, menghargai hak cipta orang lain, serta hindari kata-kata yang jorok dan vulgar.

Sesi pemberian materi diakhiri oleh Michel Farrel Tomatala dengan tema “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”. Farrel menekankan bahwa jejak digital dapat menimbulkan berbagai bahaya mengingat pengguna dapat mengakses dan menyebarkan informasi privasi.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Terdapat hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 yang diberikan oleh panitia kepada 10 penanya beruntung. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.

Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta bernama Safwan yang menanyakan apakah seluruh mahasiswa sudah mendapatkan pengetahuan mengenai keterampilan digital. Menurut Ica, mahasiswa perlu memiliki kesadaran diri untuk meningkatkan keterampilan digital, mengingat hal tersebut sangat penting di era transformasi digital ini.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.