GOWA, UJUNGJARI.COM — Kasus kekerasan ank yang dialami Asmika Putri (6) sempat viral apalagi beredar video hasil rekaman seorang warga di rumah korban saat terjadi pencongkelan mata berkedok pengobatan kepada Asmika Putri yang konon menurut ibunya diganggu oleh jin. Dalam video pendek itu, terlihat seorang anggota TNI mondar mandir dan oleh publik dianggap melakukan pembiaran atas kasus kekerasan yang dilakukan orangtua kandung kepada anaknya.
Ternyata setelah diklarifikasi, anggota TNI tersebut lah yang malah menolong korban Asmika Putri keluar dari rumah dan menolong dari kekejaman orangtua korban. Bahkan anggota TNI bernama Praka F ini sempat mendapat perlawanan dari ibu korban agar tidak ikut campur terhadap apa yang dilakukannya kepada anaknya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dandim Kodim 1409 Gowa Letkol Inf Prasetya Ari Wibowo didampingi Pasi Intel
Kapten Inf Rudi Sitaba saat dikonfirmasi, Senin (6/9/2021) terkait adanya anggota TNI di rumah korban saat peristiwa kekerasan dilakukan orangtua korban, menjelaskan detil.
” Jadi kami harus menjelaskan detil tentang keberadaan anggota TNI di lokasi. Kami sudah konfirmasi kebenarannya bahwa video yang tersebar itu hanya sepotong sehingga menimbulkan penafsiran macam-macam. Kebenarannya adalah anggota TNI tersebut adalah anggota Kodam Hasanuddin yang kebetulan hadir untuk melayat di rumah korban dan kebetulan juga yang meninggal adalah kakak korban dan masih ada hubungan keluarga dengan anggota TNI tersebut. Dari kasus ini, justru anggota TNI inilah yang menolong korban Asmika dari kekejaman orangtuanya tersebut, ” jelas dandim.
Dijelaskan detil bahwa Praka F hadir melayat kakak lakilaki korban yang berusia 25 tahun yang ternyata juga meninggal akibat kekerasan orangtuanya tersebut. Namun Praka F ini tidak tahu hal tersebut. Saat datang, Praka F malah melihat ada kegiatan orangtua korban dan keluarga korban yang lain tengah melakukan pengobatan alternatif yang konon karena bocah Asmika lagi kemasukan jin.
Saat Praka F bertanya terkait aktivitas pengobatan yang dilakukan orangtua korban terhadap korban Asmika, orangtua korban menyebutkan jika anaknya sedang diganggu jin sehingga harus diobati. Awalnya Praka F masih mentolerir cara orangtua korban mengobati.
Ternyata setelah lama mengamati proses pengobatan yang dilakukan sendiri oleh ibu korban, Praka F kaget setelah melihat ada darah di wajah korban dan korban menjerit kesakitan.
” Di saat itulah Praka F ini lalu melarang perbuatan itu dan menarik korban keluar. Saat itupun anggota kami dilawan oleh ibu korban dan mengatakan tidak usah ikut campur. Karena melihat kondisi berbahaya ini akhirnya Praka F membawa paksa korban keluar rumah. Di saat itu, Babinsa Gantarang Serda Murdani yang turut ada di halaman rumah duka lalu masuk setelah mendengar ada keributan. Ternyata anggota kami melihat Praka F membawa keluar anak itu dan melaporkan telah terjadi perbuatan kekerasan dan penganiayaan terhadap korban. Kepala dusun setempat juga disampaikan terkait kejadian itu sehingga babinsa kami bersama Praka F lalu membawa korban ke Puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit. Jadi inilah kebenarannya. Kami sudah laporkan ke pimpinan atas, ” jelas Letkol Inf Prasetyo Ari Wibowo.
Dandim 1409 Gowa pun mengimbau masyarakat agar tidak memberikan klaim asumsi berdasarkan rekaman video yang sepotong-sepotong itu.-