MAKALE, UJUNGJARI.COM— Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, Rabu (1/9) petang menutup pelatihan barista kopi dan menjahit di rujab bupati,l tanpa mengabaikan prokes.
Pelatihan keterampilan kurang lebih sebulan itu difasilitasi Kementerian Tenaga Kerja melalui BLK Pangkep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Atas nama masyarakat Tana Toraja, Theo mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya karena pelatihan berbasis kompetensi merupakan kebutuhan sangat tepat.
Apalagi kabupaten Tana Toraja
gencar-gencarnya membangun daerah melalui program pariwisata, maka pelatihan ini sangat berkenan dan berkaitan langsung dengan kebutuhan pasar.
Menurut Theo, jahitan yang cepat dan bermutu masih sangat jarang ditemui, karena itu pelatihan ini memang menjadi kebutuhan masyarakat dan bukan hanya untuk kebutuhan pakaian sehari-hari saja, melainkan hampir setiap upacara adat baik syukuran maupun kematian pasti ada saja orderan membuat pakaian seragam berbasis adat.
Demikian pula kopi Toraja terkenal di seluruh antero dunia penghasil minuman kopi terbaik dan diproduksi orang Toraja sendiri.
Karena itu pelatihan ini hanya berupa pengantar untuk meraih masa depan yang lebih baik kini terbentang luas di depan kita. Apalagi promosikan pariwisata animasi dari rencana pembangunan, maka pasca pelatihan menyeruput kopi, kata Theo mudah didapatkan baik di cafe Makale, maupun obwis Pango-pango, Ollon dan tempat lainnya.
‘Luar biasa antusias tinggi binaan barista Pak Haerul. Jangan pernah
minder untuk magang menuju jadi majikan sehingga mampu merekrut barista baru,” katanya.
Pemerintah daerah akan terus-menerus memonitor dan memfasilitasi membantu kalian melalui Kementerian maupun Provinsi.
“Jangan ragu dengan keterampilan barista dan menjahit anda miliki, kelak kalian akan menjadi desainer tenar, sehingga anak muda Toraja harus berani mengasah keterampilan dilandasi visi dan kreativitas, maupun inovasi,” ujar Theo (agus).