PALOPO, UJUNGJARI.COM-Kompetisi bisnis transportasi angkutan daring di Kota Palopo, Sulawesi Selatan semakin ketat dengan kehadiran berbagai pemain baru di sektor ini yang memicu terjadinya ‘perang tarif’ antara operator jasa angkutan berbasis aplikasi tersebut.
Terjadinya ‘perang tarif’ tersebut diakui oleh pengelola transportasi daring ‘MalaTrans” yang belum lama ini telah resmi membuka jasa layanan angkutan online di kota Palopo.
“Iya betul….adanya perang tarif dan penurunan tarif dasar antara antar aplikasi online ini berdampak kepada mereka sebagai driver karena jelas merugikan para driver yang menjadi mitra kami,” ungkap Andi Pangeran Tandilangi Parassa, CEO MalaTrans saat dikonfirmasi, Jumat (27/8/2021).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, perang tarif antar pelaku usaha jasa transportasi daring di Palopo tersebut meliputi penurunan tarif dasar. Dimana tarif dasar aplikasi transportasi daring Rp20 ribu, Indriver Rp13 ribu, Gojek Rp13 ribu, MalaTrans Rp10 ribu. Tapi Maxim banting harga selama PPKM dengan tarif 1 km-nya Rp 5 ribu tapi kalau diatas 1 km sudah Rp 14 ribu.
Perang tarif ini menurut Pangeran, selain dipengaruhi sepinya orderan konsumen juga karena kian ketatnya persaingan antar operator transportasi daring.
Dengan terjadinya perag tarif ini, berdampak berdampak kepada driver karena merugikan driver yang menjadi mitra operator. Lagi pula, para pengemudi diperas dengan adanya diskon dan penurunan tarif dari salahsatu manajemen.
Ia menyadari persaingan antara perusahaan aplikasi transportasi daring di kota Palopo untuk mendapatkan pasar akan berjalan sangat kompetitif dan proses seleksi alam akan menjadi sesuatu yang tak dapat dihindarkan.
“Hanya saja harus berlangsung fair dengan bersaing meningkatkan pelayanan bukan malah jor-joran perang tarif,” ujar Pangeran.
Meskipun begitu, ia menambahkan, walaupun pendatang baru MalaTrans tetap mempertahankan pelayanannya.
“Dijamin anda tidak akan kelamaan menunggu jemputan dan aman sampai tujuan,” kata Pangeran.