BUTON,UJUNGJARI.COM – Sebanyak 1.489 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” secara virtual di Buton, Sulawesi Tenggara pada 26 Agustus 2021. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini yang dibahas adalah “Bersama Lawan Kabar Bohong”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Fact Checker Tempo, Zainal A. Ishaq; Akademisi Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik Universitas Halu Oleo, Marsia Sumule; Rektor Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Wa Ode Al Zarliani; dan Kreator Konten, Bardin. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Artha Senna. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara dimulai dengan sambutan video Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Zainal A. Ishaq yang membawakan tema “Memahami Informasi, Identitas dan Jejak Digital”. Menurut dia, sebagai pengguna atau pemilik akun, kita harus bertanggung jawab pada isi media sosial. Di samping itu, membatasi berbagi informasi sensitif dan memastikan beberapa hal tetap rahasia.

Berikutnya, Bardin menyampaikan materi berjudul “Sudah Tahukah Anda Dampak Penyebaran Berita Hoaks?”. Dia mengatakan, kehadiran hoaks dengan judul provokatif dan isi berita tidak akurat dapat menuai berbagai opini negatif. “Opini negatif ini dapat merugikan pihak bersangkutan. Dampak berita hoaks dapat meresahkan masyarakat bahkan negara,” ucapnya.

Pemateri ketiga, Wa Ode Al Zarliani membawakan tema tentang “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat Melalui Dunia Maya”. Menurut dia, dalam bermedia sosial harus mempertimbangkan dan memeriksa kembali hal yang diunggah. Konten memicu konflik seperti kekerasan, hoaks, dan pornografi wajib dihindari.

Adapun Marsia Sumule, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Dia mengingatkan, warganet harus menanamkan sikap kritis saat menelusuri situs untuk mencari informasi maupun konten lain. Informasi yang diterima ditelusuri kebenarannya dari beberapa sumber terpercaya, serta mewaspadai misinformasi, berita hoaks dan manipulasi.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Apa faktor pemicu seseorang menyebarkan hoaks?” ujar Sri Utami, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital di Buton. Bardin menerangkan, salah satu pemicunya adalah berpikiran subjektif terhadap pihak berseberangan sehingga tidak menghargai perbedaan. “Semakin banyak memiliki pengetahuan, semakin besar peluang melakukan hal positif maupun negatif,” tukasnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.