JAKARTA, UJUNGJARI.COM–Partai Amanat Nasional (PAN) dikabarkan sudah bergabung dengan koalisi parpol pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan bahkan sudah diundang menghadiri pertemuan dengan pimpinan partai koalisi di Istana Negara, Rabu, 25 Agustus sore.
Ihwal bergabungnya PAN dalam koalisi disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate. Ia menyebut PAN telah resmi bergabung dengan koalisi pemerintahan. Presiden Jokowi juga telah mengundang Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno dalam pertemuan antar ketua umum partai politik tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sahabat baru kami dalam koalisi (PAN-Red) maka semakin memperkuat dan mempekaya gagasan dan pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintahan dan mengisi demokrasi Indonesia,” ujar Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/8) seperti dikutip dari jawapos.com.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini menuturkan semua ketua umum partai politik pendukung pemerintah menyambut baik bergabungnya PAN ke dalam pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
“Kita berharap setelah PAN bergabung (ke koalisi pemerintah-Red) semakin banyak gagasan yang beragam bagi jalannya pemerintahan,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Johnny menuturkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi karena telah diundang dan diajak bergabung dalam koalisi. PAN juga siap memberikan masukan-masukan yang diperlukan bagi pemerintah.
Johnny menambahkan, sejumlah agenda dibahas dalam pertemuan sore tadi. Salah satunnya mengenai penanganan pandemi Covid-19. Karena saat ini banyak tantangan yang dihadapi pemerintah, lantaran pandemi ini berdampak ke masalah kesehatan dan ekonomi.
“Tugas kita menjaga capaian tersebut dan berusaha mengakhiri pandemi Covid-19 yang memasuki babak-babak baru penaganan Covid-19, baik itu epidemi apalagi segera masuk ke endemik,” katanya.
Isu lainnya yang dibahas dalam pertemuan itu adalah mengenai ekonomi di dalam negeri. Pemerintah telah melakukan kerja-kerja keras di tahun 2021. Sehingga ada tanda-tanda penanganan ekonomi di dalam negeri sudah cukup baik.
Dengan bergabungnya PAN, kini tinggal dua partai politik pemilik kursi di parlemen yang tidak masuk koalisi. Kedua partai politik itu adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Kedua partai ini juga kerap mengkritik kebijakan pemerintah. (bs)