MAMUJU,UJUNGJARI.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 25 Agustus 2021 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Lindungi Diri, Pahami Fitur Keamanan Digital”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Webinar kali ini dihadiri oleh 659 peserta dan dipandu oleh Mismaya Alhaerat sebagai moderator serta menghadirkan empat narasumber, yaitu Ketua Relawan TIK Mamuju & Branch Manager Kururio, Mamuju Abdul Wahab; Public Policy DANA Indonesia, Varrel Vendira; Ketua Umum APIK Indonesia & UMKM Go Digital, Muh. Mihram; dan konten kreator digital, Valentina Melati. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama, Varrel Vendira mengusung tema “Tips & Trik Bertransaksi Secara Digital”. Menurut dia, transaksi digital lebih diminati karena praktis dan aman. Untuk menjaga keamanan, pilih aplikasi terpercaya; hindari penggunaan WiFi publik; cek nominal dan rekening tujuan; merahasiakan data pribadi, kata sandi, dan OTP; serta simpan bukti transaksi.
“Dalam memilih aplikasi, cari tahu penilaian dari Google Play atau App Store, jumlah unduhan/pemakainya, serta lisensi dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” jelasnya.
Selanjutnya, Valentina Melati menyampaikan paparan berjudul “Memahami Etika dan Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia mengatakan, sebagai konsumen perlu menjaga etika ketika bertransaksi, seperti bersabar menunggu respon penjual, menggunakan bahasa yang baik, membaca detail deskripsi produk, serta mengajukan komplain dengan cara yang baik. Sementara penjual atau toko daring juga harus jujur dengan penawaran produk/jasa, memberikan respon secara cepat, empati dengan keluhan pelanggan, serta mengemas produk secara rapi dan aman. “Sebagai penjual harus peduli terhadap konsumen,” imbuh dia.
Pemateri ketiga, Muh. Mihram, memaparkan materi bertema “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Menurut dia, meskipun transaksi digital memberikan kemudahan dan praktis, namun warganet perlu berhati-hati ketika melakukan pembayaran agar tidak menjadi korban penipuan.
“Gunakan aplikasi gratis, misalnya cekrekening.id untuk memeriksa rekening tujuan, mendaftar dan memverifikasi rekening sendiri, serta melaporkan rekening yang mencurigakan,” ujarnya.
Narasumber terakhir Abdul Wahab, menyampaikan paparan berjudul “Penipuan di Internet, Jenis dan Cara Menghindarinya”. Ia mengatakan, beberapa modus penipuan yang marak, antara lain phishing, pharming, money mule, social engineering, sniffing, scam, account take over, carding/card stolen, share login info, share card info, ID theft, SIM swap fraud, serta penipuan via e-mail.
“Hati-hati ketika belanja daring, pastikan keamanan data pribadi, perangkat, dan hindari aplikasi bajakan. Juga jangan buka e-mail atau jendela pop-up yang mencurigakan,” tambahnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.
Salah satu peserta, Tanato, bercerita tentang pengalamannya bertransaksi jual beli secara langsung di media sosial, namun tertipu setelah mentransfer sejumlah uang. Menanggapi hal tersebut, Valentina Melati bilang, warganet sebaiknya memeriksa toko daring sebelum transaksi. “Tanyakan apakah toko memiliki akun di lokapasar agar transaksinya lebih aman,” imbuhnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.